13.8 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Kasus Kematian Editor Metro TV Terungkap, Ini Motifnya

Jakarta, MISTAR.ID
Kasus kematian editor Metro TV terungkap. Menurut polisi, motif tewasnya Yodi Prabowo ini diduga kuat akibat bunuh diri hingga ditemukan jasadnya di pinggir Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Ulujami Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2020 lalu.

Hal itu diungkapkan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, dalam konferensi pers terkait hasil penyelidikan dan penyidikan yang telah dilakukan oleh tim gabungan selama kurang lebih dua pekan.

“Kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan (Yodi Prabowo) bunuh diri,” kata Tubagus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/7/20).

Dia mengatakan, kesimpulan itu didapatkan usai pihak kepolisian melakukan serangkaian penyidikan dengan menggunakan metode saintifik dan juga pemeriksaan saksi-saksi.

Baca Juga:Bunuh Diri ! Ini Alasan Manusia Mengakhiri Hidupnya

Beberapa metode penyidikan yang dilakukan misalnya seperti olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan laboratorium forensik, hasil otopsi jasad korban, pemeriksaan dokumen-dokumen terkait, hingga dukungan bukti-bukti pendukung yang telah dikumpulkan seperti rekaman CCTV.

“Kami membuka diri kalau memang ada informasi dan sebagainya. Tapi fakta yang kami himpun dari pemeriksaan di TKP, olah TKP, keterangan saksi, ahli, dan dokumen-dokumen lain,” terangnya.

Dalam hal ini, penyidik belum dapat menyimpulkan secara lugas ihwal motif dari korban melakukan tindakan tersebut. Hanya saja, diduga kuat bahwa korban mengalami depresi.

Beberapa bukti pendukung yang didapatkan misalnya, bahwa selama penyidikan polisi menemukan ada transaksi pembayaran yang dilakukan korban di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, untuk pemeriksaan kesehatan dengan dokter ahli penyakit kelamin dan kulit.

Kemudian, setelah melakukan konsultasi dokter, korban melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan pengetesan penyakit human immunodeficiency viruses (HIV).

“Faktanya dia melakukan konsultasi di dokter penyakit dan kelamin. Apakah ini terkait adanya dugaan bunuh diri, sangat terkait. Dengan kemungkinan munculnya depresi,” bebernya.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan ahli, penyidik meyakini bahwa tindakan bunuh diri akan selalu dimulai dengan bukti permulaan berupa luka percobaan. Dalam hal ini, memang ditemukan empat luka sayatan di bagian dada korban yang tidak terlalu dalam.

Baca Juga:Poldasu Masih Dalami Penyebab Oknum Polisi Bunuh Diri

“Yang dua atau tiga di antaranya itu adalah luka dangkal yang tidak sampai 2 Cm. Itulah yang dianggap sebagai luka dengan melukai dengan percobaan,” sebutnya.

Selain itu, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yang salah satunya adalah kekasih korban, Suci Fitri Rohmah, ditemukan fakta bahwa Yodi sempat beberapa kali mengisyaratkan keinginan dirinya untuk bunuh diri.

Dia sempat mengutarakan hal tersebut usai dikabarkan sempat berkonflik dengan teman dekatnya berinisial L. Polisi pun menegaskan bahwa konflik di antara keduanya pun sudah terselesaikan.

“Dia (Yodi Prabowo) menyampaikan kurang lebih begini ‘kalau saya tidak ada, bagaimana’. Pengertian tidak ada menurut tafsiran kami, kalau saya meninggal,” jelas Tubagus.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles