22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jebakan Tikus Tewaskan 4 Orang

Bojonegoro | MISTAR.ID

Empat orang dalam sekeluarga tewas di tengah sawah, Senin (12/10/20). Empat orang dalam satu keluarga ini antara lain bapak yang bernama Parno (55) dan istrinya Riswati (50) dan dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21).

Mereka diduga tewas kesetrum kawat yang ada aliran listrik yang digunakan untuk jebakan tikus. Keempat korban tewas ini ditemukan tetangga yang akan pergi ke sawah.

“Tadi saya beritahu perangkat desa, kok ada warga yang tergeletak di sawah (Empat orang). Terus banyak warga berdatangan,” kata salah satu warga Desa Tambahrejo, Katijan, Senin (12/10/20).

Baca Juga:Bocah 10 Tahun Tewas Kesetrum dari Kabel Listrik yang Putus di Sergei

Keempatnya langsung dievakuasi ke rumah duka. Tim Inafis Polres Bojonegoro juga mendatangi lokasi sawah dan rumah duka karena empat orang tewas. Mereka juga mencari alat bukti di lokasi kejadian.

Dari hasil visum sementara di rumah duka Gang Prijek 6, Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor, didapati di tubuh korban ada luka bakar di kaki, dada, dan tangan.

“Ada Luka bakar diduga karena kesetrum di dada, tangan dan kaki di antara para korban. Korban satu keluarga.” kata Kapolsek Kanor Iptu Hadi Waluyo.

Baca Juga:Operator SPBU Tewas Kesetrum Listrik di Medan

Selama ini, jebakan tikus listrik sering digunakan petani di Bojonegoro untuk membasmi hama tikus, yang memakan atau menyerang tanaman padi dan palawija.
Ini disampaikan salah seorang petani di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Sumantri (55). Menurutnya, jebakan tikus listrik dinilai warga sebagai senjata paling ampuh untuk membasmi hama tikus.

“Ya selama ini memang sudah menjadi hal yang biasa bagi para petani memasang jebakan tikus listrik. Termasuk sawah saya sendiri,” ujar Sumantri, Senin (12/10/20).

Ia menjelaskan, para petani biasanya memasang jebakan tikus dari kawat. Penghantar listrik itu dipasang dengan kencang setinggi sekitar 5 cm dari tanah.

Biasanya, setiap jarak dua meter dikasih tiang pipa paralon, biar kawat bisa kencang atau lurus. Kawat tersebut dipasang mengelilingi petak sawah. Kemudian di setiap pojok petak diberi lampu sebagai tanda kalau sawah tersebut dipasangi jebakan tikus listrik.

“Jadi jebakan tikus itu terbuat dari kawat dipasang hampir mepet tanah, mutar dipetak sawah. Supaya kalau ada hewan tikus atau ular nyangkut akan mati,” imbuh Sumantri.

Kawat yang dipasang hanya dialiri listrik arus positif saja. Sementara arus negatif akan didapatkan dari tanah sebagai arde. Sehingga jika ada hewan yang melangkah di atas kawat dan menyentuh tanah bersamaan, maka akan terjadi arus listrik dan hewan tersebut akhirnya mati.(detik.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles