“Lalu ada penimbunan bahan bakar jenis solar oleh PT ANR yang di Medan Helvetia, Kota Medan. Selain itu, ada pula kebocoran pipa minyak yang merusak Tanaman Mangrove di TBBM Sibolga dan TBBM Pertamina yang berada di tengah Kota padat Penduduk Kota Sibolga. Selain itu, ada dugaan penyimpangan pendistribusian BBM berlokasi di Jalan Sibolga – Padangsidimpuan,” ujar Koordinator Aksi, Arie Armada dalam orasinya.
Sehingga, menurut Arie, dengan adanya kasus-kasus tersebut mereka menganggap bahwa Pelaksanaan Pengawasan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM tidak dijalankan oleh Pihak PT Pertamina atau diduga adanya permainan jahat oleh oknum-oknum tersebut.
Baca juga : Harpelnas 2023, Pertamina Apresiasi Pelanggan dan Lakukan Uji Emisi Gratis di Sumut
“Disamping itu, juga masih banyaknya mafia-mafia SPBU yang masih beredar di pinggiran kota. Untuk itu, kami meminta Polda Sumut untuk serius mengusut tuntas mafia Migas Sumut. Kami juga meminta hal yang sama kepada Gubernur Sumut untuk memantau dan mengawal pendistribusian elpiji 3 kg ini agar tidak ada kelangkaan lagi. Lalu kami meminta pada pihak Pertamina Regional Sumbagut untuk bertanggung jawab dan mengevaluasi adanya kelangkaan ini. Pada Menteri BUMN kami meminta untuk mengevaluasi GM Pertamina Regional Sumbagut,” pungkasnya.
Adapun aksi damai yang dilakukan itu diterima oleh perwakilan pihak pertamina dimana aspirasi dari massa ini akan disampaikan ke pimpinannya. (anita/hm18)
