Medan, MISTAR.ID
Septi (25) warga Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Deli, diduga keluarga mati tak wajar. Untuk mengungkap tabir penyebab kematiannya, mayat Septi yang telah dikubur akhir Mei 2024 lalu, kini diekshumasi.
Yudhi, abang kandung korban menuturkan, korban dikuburkan pada 27 Mei 2024 setelah meninggal dunia pada 26 Mei 2024.
Disebutkan korban tewas saat dibonceng oleh teman kencannya Andi Setiawan. Korban dikatakan melompat dari motor yang tengah melaju.
“Karena adek saya ini dikabarkan saat sudah tidak ada (meninggal). Di rumah sakit dia sudah meninggal. Cowoknya yang mengabari sama kami (keluarga),” kata Yudhi di lokasi ekshumasi TPU Tanjung Mulia Hilir, Rabu (5/6/24).
“Dia yang bilang adek saya ini meninggal karena melompat dari kereta, duduknya mengangkang,” sambungnya.
Baca Juga : Ekshumasi Jasad Brigadir J Dilakukan Rabu di Jambi
Namun Yudhi dan keluarga merasa ada kejanggalan terkait kematian Septi. Pasalnya, saat jasad korban dimandikan ditemukan lebam biru.
“Dugaan kami adik saya ini kok ketika saya memandikannya biru semua bagian tubuhnya. Kupingnya mengeluarkan darah begitu banyak, mulut mengeluarkan buih. Biru seperti disiksa,” tuturnya.
Akhirnya keluarga korban pun menduga bahwa Septi tidak tewas karena bunuh diri. Keluarga kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Labuhan. Dari hasil laporan itu, mayat korban diekshumasi. “Kami sudah buat laporan ke Polsek Belawan, ini dilanjutkan eshkumasinya,” terangnya.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Sarianto Simbolon membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga. Sarianto menyebutkan keluarga korban menemukan adanya kejanggalan dari kematian Septi.
“Ada kecurigaan pihak keluarga saat memandikan mayat. Katanya ada di tubuh si perempuan atau korban terdapat anda-tanda yang kurang pas,” kata Sarianto.
