16.1 C
New York
Thursday, September 12, 2024

Warga Asahan Demo karena Jalan Rusak di Desa Gedangan, Bertahan Hingga Makan Siang

Asahan, MISTAR.ID

Aksi protes warga Desa Gedangan, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, terkait kondisi jalan rusak, semakin menarik perhatian. Ratusan warga yang memblokir akses utama menuju jalan tol Kisaran, Kamis (12/9/24), belum menunjukkan tanda-tanda akan membubarkan diri.

Bahkan, aksi tersebut diwarnai dengan kegiatan makan siang bersama di tengah jalan yang rusak, sebagai simbol protes mereka terhadap infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki.

Masyarakat yang hadir dalam aksi ini membawa nasi dan lauk pauk dari hasil sumbangan warga desa sebagai bentuk solidaritas. Mereka dengan santai menggelar tikar di sepanjang jalan yang mereka blokir dan menikmati makanan sambil terus menyuarakan tuntutan agar pemerintah segera memperbaiki infrastruktur di wilayah mereka.

Baca juga:Warga Demo di Depan Balai Kota Siantar, Ancam ‘Bakar Kantor KPU’

“Kami makan siang di sini sebagai bentuk protes bahwa inilah realitas yang kami hadapi setiap hari. Jalan rusak, dan sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari pemerintah,” kata Junaidi, salah satu peserta aksi.

Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mendalam masyarakat terhadap kondisi jalan yang sudah rusak parah selama bertahun-tahun. Menurut warga, pemerintah daerah berulang kali berjanji akan memperbaiki jalan, namun hingga kini tidak ada tindakan yang konkret.

“Kami hanya ingin Bupati atau Wakil Bupati Asahan datang dan memberikan penjelasan kapan jalan ini akan diperbaiki. Sampai saat itu tiba, kami tidak akan membubarkan diri,” tegas Samsul Bahri, warga lainnya.

Akibat dari pemblokiran jalan ini, arus lalu lintas dari arah Kabupaten Simalungun – Pematangsiantar yang melalui jalur Bandar Pasir Mandoge menuju pintu tol Kisaran menjadi tersendat. Beberapa kendaraan terpaksa berhenti atau mencari jalur alternatif untuk melanjutkan perjalanan.

Baca juga:Ratusan Warga Asahan Blokir Jalan Provinsi yang Rusak Menuju Pintu Gerbang Tol

Seorang pengendara, bernama Ruslan, yang terpaksa menghentikan kendaraannya, mengungkapkan rasa frustrasinya.

“Saya memahami mereka punya hak untuk protes, tapi aksi ini mengganggu perjalanan kami. Mudah-mudahan ada solusi segera dari pemerintah,” ungkapnya.

Meskipun situasi berlangsung damai, ketegangan tetap terasa. Warga yang tergabung dalam aksi tersebut mengaku sudah lelah dengan kondisi infrastruktur yang buruk. Mereka menuntut perbaikan segera dan tidak akan menghentikan aksinya hingga tuntutan dipenuhi.

Sementara itu, Camat Pulo Bandring yang berada di tengah-tengah warga mengatakan, jalan yang dikeluhkan warga berstatus milik Provinsi Sumut dan menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai aksi tersebut dan selalu mengupayakan tuntutan masyarakat ke pemerintah Provinsi.

“Kami memahami keresahan masyarakat dan sedang berupaya untuk mencari solusi. Proses perbaikan infrastruktur ini dari Informasi A1 yang baru kemarin saya terima akan dilaksanakan bulan November sepanjang 2 kilometer dengan anggaran dari P-APBD provinsi Sumut,” ujarnya. (perdana/hm17)

Related Articles

Latest Articles