Asahan, MISTAR.ID
Ratusan warga berkumpul di jalan Provinsi Desa Gedangan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir jalan rusak yang telah lama menjadi masalah bagi mereka.
Aksi protes ini terjadi pada, Kamis (12/9/24), tepatnya di titik simpang Gedangan, Kecamatan Pulo Banding. Atau di jalur lintas yang menghubungkan Asahan menuju Pematang Siantar – Simalungun, sekitar satu kilometer dari gerbang tol Kisaran.
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan warga dengan kondisi jalan yang sudah bertahun-tahun rusak tanpa perbaikan. Mereka mengeluhkan kerusakan yang semakin parah meski telah dijanjikan perbaikan oleh pemerintah provinsi.
Poniman, salah satu orator aksi yang mewakili masyarakat empat kecamatan—Pulo Banding, Tinggi Raja, Setia Janji, dan Buntu Pane—menyampaikan rasa frustrasinya terhadap pemerintah.
Baca juga: Demonstrasi Masyarakat Gurilla Siantar Hasilkan Dua Kesepakatan
“Kami sudah menderita selama puluhan tahun. Jalan ini tidak pernah diperbaiki, tapi mereka bisa membangun jalan tol. Apakah hanya jalan tol yang penting, sementara jalan rakyat dibiarkan rusak?” ujar Poniman dalam orasinya, disambut sorakan setuju dari massa yang hadir.
Aksi warga ini tidak hanya sekadar protes. Mereka memblokir jalan dengan cara menutup akses utama yang menghubungkan beberapa wilayah penting di Asahan, termasuk jalur menuju Pematang Siantar dan Simalungun. Blokade ini menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas, termasuk kendaraan-kendaraan yang hendak menuju pintu tol Kisaran.
Poniman, dalam orasinya, mengingatkan bahwa perbaikan jalan tersebut sudah dijanjikan oleh pemerintah provinsi sejak tahun lalu. Janji ini kembali digaungkan pada bulan Juni 2024, namun hingga aksi dilakukan, tidak ada realisasi nyata di lapangan.
“Warga semakin kecewa karena, di saat yang sama, proyek jalan tol Indrapura-Kisaran yang berada tidak jauh dari lokasi sudah selesai,” katanya.