21.3 C
New York
Tuesday, May 28, 2024

Cerita Ibu Korban Selamat Usai Tenggelam di Kolam Renang Kali Wetan Simalungun

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Tiga orang anak-anak menjadi korban selamat usai tenggelam di kolam renang Kali Wetan, di Karang Anyer, Pasar dua Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, pada Minggu (17/9/23) sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketiganya adalah, Dwi Anta, Afifah Ramadhani Hasibuan (9) dan Nur Airah Fitriani Hasibuan (6). Mereka mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Kota Pematang Siantar.

Saat tim mistar.id berada di RS hingga pukul 20:00 WIB, 2 orang korban sudah bisa dibawa ke ruang perawatan lebih lanjut. Sementara 1 orang lagi masih berada di ruang perawatan intensif.

Baca juga: Tiga Remaja Selamat Usai Tenggelam di Kolam Renang Kali Wetan Simalungun

Orang tua dari kedua bocah selamat itu, yakni Rini Antika Lubis (34) menceritakan kronologi berawal ketika dia bersama 2 anaknya pergi berenang ke Kolam Renang Kali Wetan.

“Sampai di kolam renang sekitar pukul 15:30 WIB terdengar suara azan Sholat Ashar. Saya bilang ke anak-anak, jangan masuk kolam dulu ya. Nanti saja setelah azan selesai. Mereka pun nurut,” ujarnya.

Setelah puas berenang, dan waktu menunjukan sudah sore, kemudian mereka bersiap-siap untuk pulang. Rini pun pamit pada kedua anaknya untuk duluan mengganti pakaian ke ruang ganti.

“Mama ganti baju duluan, kalian jangan ke dalam-dalam. Kolam yang itu saja (kolam renang anak-anak, red). Mereka pun menjawab, iya,” tutur warga Jalan Gunung Sinabung, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar ini.

Baca juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Air Panas Goa Tamsar Deli Serdang

Ketika Rini sedang mengganti pakaian, tiba-tiba orang tua dari Dwi Anta berteriak-teriak memanggilnya. “Kak, anak kita sudah mati. Cepat kak, cepat!,” cerita Rini.

Pakaian belum sempat disalin, Rini pun bergegas keluar dan melihat wajah kedua anaknya saat diangkat dari dalam kolam renang sudah membiru dan diberikan pertolongan pertama. Ia pun panik dan bingung mau bantu yang mana duluan.

“Gak tau aku kak, yang mana mau kutolong, dua-duanya anakku. Kupeluk dua-duanya. Biar aku saja lah aturannya yang mati. Oh Tuhan, sudah bingung aku kak. Ada warga yang melakukan pernapasan buatan, digosok-gosok perutnya, terus cepat-cepat dibawa ke RS  ini,” terangnya sambil menangis mengingat kejadian tadi sore itu.

Satu sisi, dirinya bersyukur anak-anaknya selamat dan sudah ditangani pihak medis. Sedangkan di sisi lainnya, dia masih bertanya-tanya ada kejanggalan atas tragedi yang menimpa kedua putrinya itu.

Baca juga: Jasad Pelajar SMP yang Tenggelam di Sibolga Ditemukan

Sebab saat itu kedua putrinya berenang di kolam yang sesuai peruntukannya, yakni kolam renang untuk anak-anak.

“Kolam itu kak airnya tidak dalam. Kolam renang itu khusus anak-anak. Bahkan anakku pun jika berdiri, kedalaman air masih sebatas pinggangnya. Makanya aku heran, kok bisa anak-anak ini tenggelam,” sebut dia.

Atas kejadian ini, kata Rini, sang suami yang sedang bekerja di luar kota yaitu di Batam menjadi ikutan panik. Setiap saat minta informasi tentang keadaan kedua putri mereka itu.

Dia juga menyatakan menghindari kolam renang untuk saat ini. “Kalau tahu aku begini, tak usah berenang tadi. Tak mau lagi bawa berenang-renang, walaupun itu dibilang untuk kolam renang anak-anak,” pungkasnya. (yetty/hm16)

Related Articles

Latest Articles