16.5 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Berawal dari Batas Tanah, Fernando Tamba Dibacok Pakai Kapak

Sidikalang,MISTAR.ID

Fernando Kardo Tamba(30), pemuda lajang asal Desa Soban, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten  Dairi, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Sidikalang karena tubuhnya mengalami sejumlah luka bacok, Selasa(20/6/23)

Saat berada RSUD Sidikalang, sambil merintih kesakitan, Fernando Kardo Tamba didampingi keluarganya Boru Sitohang  kepada mistar.id,  mengaku dibacok pakai kampak oleh Ucok Tamba di ladang miliknya, sekitar pukul 9.00 WIB.

“Dibacok aku pakai kampak di ladang ku, didatanginya aku” ucap Fernando merintih kesakitan sambil menyebut masalah muncul dari batas ladang.

Mengenai luka di tubuh Fernando Tambah, tugas  kesehatan RSUD kepada mistar.id  membenarkan bahwa korban mengalami luka di bagian kepala,  luka lebar di bawah ketiak serta di bagian perut. Semuanya diduga karena benda tajam.

Baca juga: Dua Pemuda yang Sempat Berkelahi di Tembung Sepakat Berdamai

Setelah peristiwa itu, tersangka Ucok Tamba (41) diketahui menyerahkan diri ke polisi. Namun ia juga turut ditangani medis di rumah sakit milik pemerintah itu karena wajahnya yang memar.

Ucok menceritakan, keributan terjadi setelah dirinya berulang kali meminta korban agar tidak mengganggu batas tanah perladangan miliknya secara berulang kali.

Tepat pada pukul 20.30 WIB, Senin(19/6/23) malam, dirinya malah mendatangi rumah orang tua korba seraya meminta agar batas tanah perladangan mereka tidak lagi diganggu. Apalagi saat ini tanahnya ditanami tanaman  Silinjuang.  Namun malam itu Ucok malah dikeroyok lebih dari 7 orang di rumah orang tua korban.  Walau demikian Ucok mengaku tidak menaruh dendam kepada Fernando Tambah.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penikaman Sopir di Kedai Tuak Tanjung Pinggir

Namun, pada hari Selasa(20/6/23), korban dan tersangka bertemu di ladang. Di sana tersangka mencoba mempertanyakan apa alasan  korban mengeroyoknya.

Ucok Tambah mengaku bahwa datang ke rumah orang tua korban, saat itu dirinya hanya ingin meminta secara baik agar batas tanah ladang tidak diganggu. Pada itu korban menjawab tersangka secara kasar. Spontan tersangka yang kala itu membawa kapak langsung menghantam korban.

Usai memukul, tersangka mengaku melihat korban terkapar dan sempat memeluknya sekaligus meminta maaf serasa menyesali perbuatannya karena masih satu marga.

Selepas peristiwa naas itu, tersangka kemudian pergi ke rumah saudaranya di Kota Sidikalang. Ia meminta agar didampingi untuk menyerahkan di ke Polres Dairi.

Amatan wartawan, saat ini tersangka dan korban masih menjalani penanganan medis  Masing-masing diawasi personil Kepolisian Resort Dairi di RSUD Sidikalang.

Perihal masalah yang membuat luka parah itu, kepolisian belum bisa memberi keterangan karena kasus tersebut dalam penyelidikan. (manru/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles