Pematang Siantar, MISTAR.ID
Luapan air yang menyebabkan banjir di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar telah merenggut 2 orang korban jiwa dalam kurun waktu yang berbeda.
Peristiwa pertama terjadi pada bulan Juli 2022 lalu, seorang bocah 6 tahun bernama Sauki, tewas terseret di Jalan Viyata Yudha saat bermain air ketika hujan deras. Jasadnya ditemukan setelah beberapa hari pencarian.
Kemudian peristiwa yang baru saja terjadi pada Minggu (27/8/23) kemarin, salah seorang siswi SMA Negeri 6 Kota Pematang Siantar, bernama Nisma Ramadhani (17) harus kehilangan nyawa, setelah terseret banjir di jalan yang sama.
Baca juga:Terseret Banjir di Jalan Viyata Yudha, Siswi SMAN 6 Pematang Siantar Tewas
Dalam peristiwa ini, Nisma terjatuh hingga terseret ke parit, karena ingin melewati jalan dengan menggunakan sepeda motor matic ketika luapan air sangat deras.
Nisma berhasil dievakuasi warga setelah setengah jam berlalu, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Ketua RT Sebut Luapan Air Akibat Saluran Terlalu Kecil
Ketua RT 01 Lingkungan 1 Kelurahan Setia Negara, J Purba mengatakan, meluapnya air hingga menyebabkan banjir besar di Jalan Viyata Yudha, karena kondisi saluran air atau parit, tidak lagi memadai dalam menampung debit air yang begitu besar.
Baca juga:Â Begini Kronologinya Siswi SMANÂ 6 yang Tewas Usai Terobos Banjir di Siantar
Dia menerangkan, setiap hujan deras turun, jalan dimaksud akan berubah menjadi sungai mengerikan, dengan kedalaman air setinggi lutut orang dewasa.
“Parit tidak mampu menahan atau menampung debit air kalau hujan deras datang. Jadi semua air meluap ke badan jalan,” ucapnya saat diwawancarai Mistar.id, Senin (28/8/23).
Disebutkan, banjir juga disebabkan pembangunan rumah yang masif terjadi di wilayah Kelurahan Setia Negara sejak tahun 2000 lalu. Akibatnya, penahan air dari dataran tinggi tidak ada, sehingga Jalan Viyata Yudha menjadi muara seluruh debit air tersebut.
