Medan, MISTAR.ID
Kepala Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Jaharsa mengatakan, awal mula pengungkapan laboratorium ekstasi (pabrik ekstasi-red) di Jalan Kapten Jumhana, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, setelah adanya pengembangan dari kasus di kawasan Sunter, Jakarta Utara dan Bali.
“Kalau pengungkapannya berawal dari kasus Sulter dan Bali. Sekarang lagi musim pembuatan clandestine laboratorium,” ujar Brigjen Mukti di Medan, Kamis (13/6/24).
Dijelaskan dia, untuk bahan-bahan yang digunakan para pelaku dalam membuat narkotika jenis ekstasi ini mudah didapat dari marketplace.
“Contohnya dibeli dari China, jika tidak ada di Indonesia. Nanti kita akan panggil semua. Dikatakan bahwa ini barang-barang dari China,” beber Perwira tinggi Polri itu.
Baca juga:Â Kasus Pabrik Ekstasi di Medan, Ratusan Pil Diamankan dari Koin Bar Siantar
Lanjut Mukti, terkait hal ini pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kepolisian China sejak dua Minggu lalu. Banyak prekursor-prekursor yang bisa lewat sehingga dibuat menjadi ekstasi di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) mengungkap sebuah pabrik ekstasi di Jalan Kapten Jumhana Medan.
Dalam kasus ini, polisi tetapkan 5 orang tersangka. Diantaranya pemilik laboratorium, kurir hingga pembeli. (matius/mistar)
