31.9 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Warga Pantai Labu Ubah Ban Bekas Jadi Karya Seni Bernilai Ekonomi

Deli Serdang, MISTAR.ID

Berawal dari anaknya yang sakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk dari genangan air di dalam ban bekas di belakang rumahnya, Heri Tarigan kemudian mengubah menjadi karya seni.

Berkat tangan trampil pria berusia 40 tahun itu, ban bekas diolah di rumahnya Dusun I Desa Regemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang menjadi kursi, aquarium, pot bunga, bingkai poto, patung dan tempat tidur (rusbang).

Setelah menjadi barang jadi, hasil olahan pria gondrong itu dipajang berjejer di depan rumahnya, Jalan Beringin-Pantai Labu, Desa Regemuk.

Baca juga: Massa Gelar Aksi Bakar Ban Bekas di Depan Pintu Gerbang Kantor Wali Kota Siantar

Di temui di rumahnya, Selasa (20/6/23), Heri pun menuturkan pengalamannya mengubah ban bekas menjadi karya seni yang bernilai ekonomi.

“Beberapa tahun lalu anak saya terkena DBD. Nyamuknya datang dari genangan air  dalam ban bekas di belakang rumah,” ujar Heri mengingat awal mulanya terjun di bisnis mengolah ban bekas.

Usai anaknya sembuh dan  pulang dari Rumah Sakit (RS), Heri langsung memanfaatkan ban bekas yang menjadi sumber penyakit tempat bersarangnya nyamuk dengan mengolahnya menjadi berbagai kursi dan lain sebagainya.

Baca juga: Juri Gelegar Payung Nusantara Bingung Cari Pemenang, Mayoritas Karya Seni Itu Bagus

“Awalnya saya membuat karya seni ini tujuannya untuk mengurangi dan memanfaatkan limbah ban bekas sekaligus mencegah virus DBD. Sekarang saya manfaatkan menjadi kursi, pot bunga, bingkai foto dan lainnya. Alhamdulillah, sudah banyak juga yang memesannya. Bahan bakunya (ban bekas) saya dapat dari pemulung. Mereka datang kemari menjualnya,” tambahnya.

Heri kemudian mempersilahkan siapa saja untuk datang ke rumahnya melihat hasil karya seni miliknya.

“Siapa saja yang berminat, boleh datang melihat langsung ke tempat kerja,” bebernya.

Baca juga: Budidaya Ikan Lele di Rumah dengan Memanfaatkan Ban Bekas

Kepala Desa (Kades) Regemuk, Muliadi mengapresiasi Heri yang merupakan putra asli desa itu. Sehingga bisa mengembangkan kreasinya mengubah ban bekas menjadi karya seni.

“Diawali menghindari demam berdarah karena ban bekas tempat sarang nyamuk, Heri bisa memanfaatkan tempat sumber penyakit itu menjadi karya seni yang menghasilkan pendapatan (uang),” ujar Muliadi, seraya memuji hasil karya warganya itu.

“Hasil karya Heri bagus. Saya berharap para pemuda Desa Regemuk dapat meniru Heri Tyang bisa berkreasi dan berinovasi,” harapnya. (sembiring/hm16)

Related Articles

Latest Articles