25.3 C
New York
Thursday, August 1, 2024

Sumut Catat Deflasi, Daya Beli Masyarakat Tetap Menurun

Medan, MISTAR.ID

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat deflasi sebesar 0.82% pada bulan Juli, angka yang lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan harga ini terutama disebabkan oleh komoditas seperti cabai merah dan bawang merah.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin, menyoroti bahwa deflasi ini juga mencerminkan adanya penurunan daya beli di masyarakat. Ia mengamati adanya penurunan konsumsi pada kebutuhan pokok, termasuk daging ayam.

“Daging ayam masuk dalam lima besar komoditas yang memberikan kontribusi deflasi terbesar setelah cabai merah, bawang merah, dan tomat, dengan andil sebesar 0.07%,” ujar Gunawan melalui pesan tertulis, Kamis (1/8/24).

Konsumsi daging ayam di Sumut, lanjutnya, cenderung menurun selama bulan Muharram. Hal itu terlihat dari jumlah pasokan ayam potong yang berkurang di pasaran. Harga daging ayam saat ini berada pada kisaran Rp22.000 hingga Rp27.000 per Kg di wilayah Medan, Deli Serdang, dan sekitarnya, menunjukkan penurunan yang signifikan.

“Penjualan daging ayam di tingkat pedagang besar turun hingga 22% pada pekan ini dibandingkan dua pekan sebelumnya,” jelas akademisi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tersebut.

Baca Juga : Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen pada Juli 2024

Di tingkat pengecer, beberapa pedagang melaporkan penurunan penjualan hingga 28%. Data menunjukkan penurunan pasokan ayam potong dari peternak sebesar 17% dalam dua pekan terakhir. Namun penurunan ini tidak sebanding dengan penurunan permintaan dari masyarakat, menunjukkan adanya indikasi penurunan daya beli.

“Penurunan daya beli ini menjadi tanda buruknya pengeluaran masyarakat, yang juga berdampak pada kerugian di sektor peternakan,” tambah Gunawan.

Menurut survei harga terbaru di tingkat peternak, ayam potong dijual dengan harga Rp15.500 rupiah per Kg, jauh di bawah harga pokok produksi yang berkisar antara Rp21.000 hingga Rp22.000 per Kg. Situasi ini menyebabkan peternak mengalami kerugian besar.

Gunawan mengatakan meski deflasi pada bulan Juli didorong oleh faktor persediaan, tanda-tanda penurunan daya beli tidak bisa diabaikan. “Pemerintah harus mencari solusi untuk melindungi konsumen dan peternak dalam menghadapi tantangan ini,” tutupnya. (azmie/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles