22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2020 Kontraksi 1,07 Persen

Medan, MISTAR.ID

Pertumbuhan perekonomian Sumatera Utara (Sumut) tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp811,2 miliar dan PDRB per kapita mencapai Rp55,18 juta. Sementara ekonomi Sumut tahun 2020 mengalami kontraksi 1,07 persen dibanding capaian tahun 2019 sebesar 5,22 persen.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Syech Suhaimi dalam paparan pertumbuhan ekonomi di Sumut Triwulan IV 2020, Jumat (5/2/21). Dari sisi produksi, sambungnya, kontraksi tertinggi dialami oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 12,77 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi dialami oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 10,36 persen.

“Ekonomi Sumut Triwulan IV-2020 dibanding Triwulan IV-2019 mengalami kontraksi sebesar 2,94 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dialami oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 16,93 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi dialami oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 15,12 persen,” jelasnya.

Baca Juga:Meski Terdampak Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Masih Lebih Baik

Sedangkan untuk ekonomi Sumut triwulan IV-2020 dibanding triwulan III-2020 mengalami perlambatan sebesar 0,05 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh penurunan pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan sebesar 2,10 persen. Dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami perlambatan sebesar 2,59 persen.

Adapun struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial tahun 2020 didominasi oleh Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau. Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto di Pulau Sumatera, yakni sebesar 24,06 persen, diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 21,62 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,60 persen.

Suhaimi menjabarkan beberapa peristiwa ekonomi yang terjadi pada periode Triwulan IV 2020 yakni di Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 1,56% atau year on year (y-on-y). Bila dibandingkan pada Desember 2019, Suhaimi juga menuturkan terjad inflasi yakni sebesar 1,96%.

Baca Juga:Ekonomi Syariah Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi

Kemudian realisasi belanja daerah APBD Provinsi Sumut pada Triwulan IV tahun 2020 juga turun sebesar 21,07 persen (q-to-q) dan secara y-on-y juga turun sebesar 53,42 persen. “Catat ketiga kita yakni realisasi pengadaan semen pada Triwulan IV tahun 2020 terjadi kenaikan sebesar 0,61 persen secara q-to-q. Namun, secara y-on-y turun sebesar 5,57 persen,” sebut Suhaimi.

Sedangkan menyangkut jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Provinsi Sumut pada Triwulan IV di 2020 sebanyak 151 kunjungan hal ini juga terjadi penurunan sebesar 45,88 persen secara q-to-q atau secara y-on-y turun sebesar 99,78 persen.

“Sementara itu, dibandingkan Triwulan IV di pengeluaran konsumsi rumah tangga juga menurun terutama pada sektor transportasi, rekreasi dan budaya, serta penginapan dan hotel yang turun tajam. Sedangkan jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020, ketiga sektor tersebut naik cukup signifikan serta beberapa sektor pengeluaran naik sehingga terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Dibandingkan Triwulan IV-2019, pengeluaran lembaga non-profit yang melayani rumah tangga turun terutama pada organisasi sosial. Namun, meningkat jika dibandingkan Triwulan III-2020 dikarenakan adanya Pilkada, Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga:Untuk Sumber Ekonomi, Akan Dibangun Sentra Budi Daya Perikanan di Berbagai Daerah

“Dibandingkan Triwulan IV-2019, pengeluaran pemerintah naik karena adanya bantuan sosial penanganan Covid-19 dan bantuan bencana banjir di beberapa daerah Sumut. Namun, terjadi penurunan jika dibandingkan Triwulan III-2020 karena bantuan sosial menurun,” imbuhnya.

Sementara itu, ekspor dan impor Triwulan IV-2020 turun jika dibandingkan triwulan IV-2019 karena masih adanya dampak pandemi Covid-19. Kelompok komoditas ekspor yang turun yaitu industri minuman. Sedangkan impor yang turun yaitu industri minuman, peternakan, dan barang modal. Jika dibandingkan Triwulan III-2020, ekspor meningkat terutama pada kelompok komoditas peternakan dan kelompok komoditas industri makanan.

“Kami mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Triwulan ke IV di 2020 di Sumut tumbuh sebesar 0,05% secara q-to-q sedangkan secara y-on-y Triwulan ke-IV ini terkontraksi sebesar 2,94%,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles