23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Perkembangan Ekspor dan Impor Menurun di Sumut 

Medan, MISTAR.ID

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada bulan November 2020 mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2020, yaitu dari US$770,90 juta menjadi US$721,18 juta atau turun sebesar 6,45 persen.

“Bila kita bandingkan dengan bulan November 2019, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 19,77 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syekh Suhaimi, Jumat (8/1/21).

Adapun golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar pada November 2020 terhadap Oktober 2020 adalah golongan kopi, teh dan rempah-rempah sebesar US$3,65 juta (16,72%).

Baca Juga:Porang Padang Sidempuan Berpotensi Jadi Komoditas Ekspor Sumut

“Diikuti buah-buahan naik sebesar US$1,65 juta (10,83%). Sedangkan lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan ekspor terbesar pada 10 golongan barang utama  yaitu turun sebesar US$25,29 juta (-8,17%) diikuti karet dan barang dari karet turun sebesar US$10,66 juta (-8,63%),” jelasnya.

Untuk ekspor terbesar pada November 2020 yakni ke negara Tiongkok yaitu US$110,72 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$89,38 juta dan Malaysia sebesar US$57,05 juta dengan  kontribusi ketiganya mencapai 35,66 persen. Sementara itu, untuk nilai impor melalui Sumut bulan November 2020 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$310,03 juta, atau turun sebesar 14,40 persen dibandingkan bulan Oktober 2020 yang mencapai US$362,17 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 23,43 persen. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan November 2020 dibanding bulan Oktober 2020, barang modal turun sebesar 58,07 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 5,46 persen dan barang konsumsi naik sebesar 7,24 persen.

Baca Juga:Potensi Ekspor Makanan Halal Indonesia Tembus 229 Juta Dolar AS

“Pada November 2020, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah ampas/sisa industri makanan sebesar US$12,28 juta (61,70%). Golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan kimia anorganik sebesar US$18,70 juta (-70,76%),” terang Suhaimi.

Adapun nilai impor bulan November 2020 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$110,38 juta dengan perannya mencapai 35,60 persen dari total impor Sumut, diikuti Amerika Serikat sebesar US$34,98 juta (11,28%) dan Malaysia sebesar US$27,84 juta (8,98%).

“Nilai impor melalui Sumut bulan November 2020 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$310,03 juta, atau turun sebesar 14,40 persen dibandingkan bulan Oktober 2020 yang mencapai US$362,17 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 23,43 persen,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles