14.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Perbaharui Data Pertanian, BPS Persiapkan Sitasi 2021

Medan, MISTAR.ID

Guna memperbaharui data pertanian di Sumatera Utara (Sumut), Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut sedang mempersiapkan Survei Pertanian Terintegrasi (Sitasi) sejak 20 September 2021.

Dikatakan KF Statistik Produksi BPS Sumut Dwi Prawoto cakupan wilayah Sitasi ada di 34 provinsi di Indonesia. Yakni di 513 kabupaten/kota, selain Kota Jakarta Pusat dan DKI Jakarta.

“Sitasi ini akan terlaksana di semua kabupaten/kota di Sumut. Atau sekitar 22.450 rumah tangga usaha pertanian di 33 kabupaten/kota. Terutama di wilayah dengan banyak usaha pertanian,” sebutnya dalam hari kedua Workshop wartawan, Rabu (29/9/21).

Baca Juga:CPR Ampuh Selamatkan Jiwa Orang yang Henti Jantung

Dwi Prawoto menyebutkan saat ini tim dari BPS Sumut sedang melakukan updating data rumah tangga usaha pertanian di Sumut. “Dan Oktober (2021) nanti, kita akan perluas sampel,” tuturnya.

Mirip dengan sensus lainnya, langkah pengumpulan data Sitasi ini terlaksana dengan moda CAPI atau pengumpulan data dengan menggunakan handphone dan PAPI secara konvensional dengan menggunakan kertas.

“Kita tetap menggunakan PAPI lantaran belum semua survei bisa secara digital dengan kendala sinyal. Kita perkirakan hanya 9 kabupaten/kota yang bisa CAPI di Sumut,” sebutnya.

Dwi menjelaskan pelaksanaan Sitasi bertujuan agar  terjadinya keseragaman dalam metodologi pengumpulan data pertanian secara internasional.

Baca Juga:BPS Sumut Kejar Target Satker Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan data pertanian dalam hal Minimum Set of Core Data (Global Strategy). Memenuhi kebutuhan data untuk perencanaan kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian.

Memenuhi kebutuhan data pertanian untuk keperluan penelitian, dan membantu memonitor SDGs dengan menyediakan data semaksimal mungkin yang selama ini belum dapat tersedia oleh BPS dan Kementerian/Lembaga dan Estimasi pada level provinsi dan kabupaten-kota.

“Lalu tujuan ketiga adalah meletakkan dasar sistem statistik pertanian yang efisien. Dan keempat agar memungkinkan secara berkelanjutan pada setiap negara,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles