19.7 C
New York
Wednesday, August 14, 2024

Pengamat Ingatkan Hindari Belanja dan Simpan Uang di Luar Negeri

Medan, MISTAR.ID

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing, pada bulan Juni 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,82 persen dibanding Mei 2024, yaitu dari 96.390 orang menjadi 100.076 orang.

Secara kumulatif, jumlah penumpang tujuan luar negeri selama Januari–Juni 2024 naik 21,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, yaitu sebesar 459.756 orang menjadi 559.475 orang.

Dalam hal ini Menurut Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan dalam potensi ekonomi ketika berpergian ke Negara Asean, tentunya akan memenuhi kebutuhan pengeluaran di negara tetangga dan melakukan konversi kebutuhan akan uang dengan cara langsung ataupun tidak langsung.

Baca juga: Demi Uang Kuliah, Mahasiswa Beasiswa Dagang Kopi di Pasar Kamu Deli Serdang

“Misal, kita akan bepergian ke Singapura. Maka kita bisa membeli uang Dolar Singapura di tanah air. Umumnya masyarakat terbiasa melakukan transaksi pembelian lewat money changer atau bank,” ujarnya, Rabu (14/8/24).

Selain itu, transaksi penukaran uang secara langsung atau cara yang tidak langsung yakni dengan membeli mata uang US Dolar.

“Lantas nanti US dollarnya dikonversi ke mata uang lokal di negara tujuan. Jadi pada dasarnya transaksi seperti itu tidak membuat rupiah beredar banyak di negara lain. Mata uang rupiah akan tetap banyak beredar di tanah air,” ungkapnya.

Sementara itu, Gunawan mengatakan warga Indonesia yang keluar dari tanah air itu menggunakan mata uang asing, baik dalam bentuk US Dolar maupun mata uang lokal negara tujuan. Namun tidak semua mata uang lokal negara tujuan Asean bisa didapatkan atau diperjualbelikan di tanah air.

Baca juga: BPS: Kuartal II 2024 Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05 %

“Tergantung supply and demand terkait uang tersebut, dan untuk Dolar Singapura sendiri, ini menjadi salah satu mata uang hard currency yang kerap diperjual-belikan di banyak negara lain diluar Indonesia,” jelasnya.

Sehingga dirinya menganjurkan kepada masyarakat di tanah air untuk berbelanja ke Negara Asean lainnya.

“Apalagi menyimpan uang di negara lain, sebaiknya kebutuhan akan uang negara lain ini lebih didasarkan pada transaksi bisnis seperti ekspor impor. Ketimbang untuk kebutuhan lain seperti berwisata, berbelanja hingga perawatan pribadi,” tukasnya. (dinda/hm25)

Related Articles

Latest Articles