18.5 C
New York
Friday, May 17, 2024

Pekan Ini Pasar Keuangan Kembali Dibayangi Sentimen Negatif

Medan, MISTAR.ID

Di pekan yang lalu, pasar keuangan pada dasarnya banyak diselimuti oleh kabar negatif.

Beruntung kinerja pasar keuangan khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu tetap mampu ditutup lebih tinggi, dibandingkan akhir pekan sebelumnya.

Namun amatan Analis Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, pada pekan ini pasar keuangan kembali banyak dibayangi sentimen negatif.

Baca juga: Inflasi AS Masih Tinggi, Waspadai Potensi Koreksi Pasar Keuangan

“Baik itu dari sisi rilis data ekonomi, geopolitik, hingga pencalonan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di tanah air. Untuk data ekonomi, China kembali memberikan sinyal perlambatan ekonomi setelah inflasi yang dirilis pada pekan kemarin hanya sebesar 0 persen. Tidak meyakinkan untuk mendorong rilis pertumbuhan ekonomi China di pekan ini akan lebih besar dari ekspektasi,” kata Gunawan, pada Senin (16/10/23).

Di sisi lain, pada minggu ini, data Gross Domestic Product (GDP) China akan sangat berpengaruh pada pergerakan pasar. Dimana sejauh ini GDP China diproyeksikan akan tumbuh 4,4 persen (YoY) di kuartal ketiga.

Ekspektasinya jauh melambat dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya yang mencapai 6,3 persen. Jika rilis datanya lebih buruk, pasar saham di Asia bersiap untuk menghadapi tekanan yang lebih besar.

“Selain itu, di pekan ini, akan ada banyak komentar dari pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan ditafsirkan bagaimana sikap The FED kedepan. Selain itu, tensi geopolitik Hamas-Israel juga akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar. Selanjutnya perubahan harga minyak dunia yang belakangan naik, dan pendaftaran Capres-Cawapres yang sangat potensial secara tiba-tiba bisa merubah pergerakan pasar,” sebut Gunawan.

Baca juga: Hari Ini, Pasar Keuangan Diselimuti Kabar Baik

Sementara itu, untuk hari ini, Senin (16/10/23) tidak ada agenda ekonomi penting yang akan merubah pergerakan pasar secara signifikan. Kinerja bursa di Asia terpantau bergerak flat dengan kecenderungan turun.

“IHSG diproyeksikan juga akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970. Dan dibuka menguat di level 6.961,65 pagi ini,” terangnya.

Seiring kenaikan harga minyak mentah dunia, ditambah dengan sedikit membaiknya kinerja US Treasury 10 tahun, mata uang Rupiah masih berpeluang melemah hari ini. Rupiah berpeluang ditransaksikan di kisaran level 15.680 hingga 15.730 per US Dolar.

“Pagi ini, Rupiah dibuka di kisaran level 15.705 per US Dolar,” imbuh Gunawan.

Baca juga: Analis: Pasar Keuangan akan Diselimuti Ketidakpastian

Sedangkan untuk harga emas dunia pada akhir pekan kemarin menembus level $1.900 per ons troy. Sejauh ini harga emas ditransaksikan di kisaran $1.920 per ons troy.

Emas diuntungkan dengan konflik Hamas-Israel. Tren pergerakannya secara teknikal akan berada dalam rentang $1.870 hingga $1.930 per ons troy hari ini. (anita/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles