10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pedagang Pasar Tradisional Dwikora Masih Jual MinyaKita di Atas HET

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi merek MinyaKita.

Rencananya, Kementerian Perdagangan akan memeriksa penerapan kenaikan HET pada akhir Februari atau setelah Pemilu 2024. Hingga saat ini, pemerintah mewajibkan pelaku usaha menjual MinyaKita tidak melebihi HET.

Seperti diketahui, produksi MinyaKita merupakan program yang dirilis oleh pemerintah ini masih dibanderol Rp14.000 per liter sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.41/2022 tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat.

Sayangnya, penjualan MinyaKita di pasaran masih banyak di atas harga eceran tertinggi. Beberapa pedagang menjual dengan harga Rp15.000, bahkan ada yang sampai Rp17.000 per liter.

Baca Juga : Kemendag Catat Kenaikan Harga Minyakita di Enam Kabupaten

Berdasarkan pantauan Mistar.id, Minggu (18/2/24), di Pasar Tradisional Dwikora Kota Pematangsiantar masih banyak pelaku usaha sembako menjual MinyaKita di atas HET.

“Harga sembako memang lagi mahal ini, mau tidak mau saya naikkan harga MinyaKita, jadi saya jual MinyaKita sekarang satu liter Rp.15.000,” ujar Dila salah seorang pedagang sembako di Pasar Dwikora.

Dia mengatakan, stok lama masih ada. Beberapa waktu lalu, saat ketersediaan langka dan terbatas, harga yang diperoleh dari distributor tinggi.

Baca Juga : KPPU Masih Terus Dalami Penahanan Pasokan Minyakita di Medan

Pedagang lain, Husein mengatakan, pelaku usaha sembako di Pasar tradisional yang terbesar di Kota Pematangsiantar ini beralasan terpaksa menjual di atas HET karena membeli Minyakita dari tangan kedua, atau bukan dari agen resminya, sehingga ada sedikit perbedaan harga dengan yang semestinya dijual.

“Padahal memang sebelumnya Rp14.000 per liter, tapi stok yang harga segitu sedang kosong, kami ambil dari distributor lainlah. Kami tak mau juga kecewakan langganan (konsumen), ya mau nggak mau, harga pasti berbeda Rp16.000,” ungkapnya. (abdi/hm24)

Related Articles

Latest Articles