16.8 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Omset Pedagang Ayam di Deli Serdang Turun 50% Selama PPKM

Deli Serdang, MISTAR.ID

Sejumlah pedagang ayam potong di Deli Serdang mengaku ikut terimbas dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pasalnya, omset para pedagang ikut menurun drastis hingga 50 persen. Sementara pengeluaran, baik rekening listrik dan sewa kios dan lainnya tetap berjalan.

“Wah, sejak PPKM diberlakukan, omset kami jauh kali menurun. Makanya pasokan ayam juga kami turunkan. Jika sebelum PPKM saya bisa menjual 200 ekor per hari, sekarang paling banyak 100 ekor. Padahal harga ayam cukup murah Rp20 ribu per kilogram,” kata Sumarni br Tarigan (53) yang ditemui di kiosnya di komplek Delimas Plaza, Lubuk Pakam, Kamis (19/8/21).

Baca Juga:Nekat Belanja Sabu, Dua Pria Diamankan Petugas Penyekatan PPKM Deli Serdang

Menurut Marni, pasang surut dalam berdagang itu memang hal biasa. Namun, pandemi Covid-19 membuat pedagang kecil seperti dirinya sangat terpukul. Karena waktu sangat panjang sejak tahun lalu. Apalagi sejak suaminya meninggal 10 tahun lalu, ia harus berjibaku untuk membesarkan dua anaknya yang saat ini masih menempuh pendidikan.

“Kalau masa paceklik atau petani belum panen, itu hal biasa. Paling cuma beberapa bulan. Tapi Covid-19 sudah satu tahun lebih. Hal ini diperparah dengan diberlakukannya PPKM level 3 di Deli Serdang. Kami gak tau mau bilang apa lagi. Bukannya kami menentang PPKM yang diterapkan pemerintah, tapi harusnya adalah solusi terhadap kami pedagang kecil,” ujarnya.

Bahkan,wanita yang sudah menjadi pedagang ayam potong selama 20 tahun ini terpaksa mengurangi anggotanya yang bekerja dari tiga orang menjadi dua orang. Dan jika selama ini ia mempekerjakan 7 hari dalam satu minggu, sekarang menjadi 4 hari seminggu.

Baca Juga:PPKM Level 3 Di Deli Serdang, Warga Desa Sei Putih Dilarang Keluar Kota

“Kalau pekerja dan hari kerja tak dikurangi, saya gak sanggup menggajinya. Untuk pekerja saja saya harus mengeluarkan Rp150 ribu per hari. Belum lagi menyisihkan bayar sewa kios dan lainnya,” papar Marni, warga Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam.

Kata Marni merosotnya omsetnya tersebut karena pelanggannya seperti rumah makan juga mengurangi permintaan. Sebab, jika sebelumnya rumah makan bisa berjualan hingga malam hari, sekarang sudah dibatasi.

Senada diungkapkan Alinafiah, salah seorang pedagang ayam potong di Kecamatan Beringin. Menurut ayah tiga anak ini, kasus pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM membuat ia kelimpungan. Soalnya, ia hanya memiliki usaha potong ayam di depan rumahnya untuk menghidupi keluarganya.

Baca Juga:Deli Serdang PPKM Level 3, Satgas Covid-19 Larang Warga Gelar Pesta

“Sekarang ini untuk menjual 20 ekor saja sulit. Apalagi sejak penerapan PPKM level 3, tak ada lagi warga yang boleh mengadakan pesta. Sudahlah permintaan pelanggan menurun,yang pesta pun tak ada lagi. Kita berharap semua ini cepatlah berlalu,” kata Alinafiah. (rinaldi/hm12)

Related Articles

Latest Articles