“Untuk produksi berbeda-beda. Sebulan kurang lebih ada 100 pcs. Untuk harga yang paling murah mulai dari Rp45.000 untuk notebook dan yang paling mahal tas kulit yaitu Rp1,5 juta,” sebutnya.
Bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintahan, saat ini, Nauli Ecoprint memiliki galeri di Jalan Eka Warni Nomor 12 B, Medan Johor.
“Kalau ada bazar, kita juga diajak Dinas Koperasi Kota Medan maupun provinsi. Kita juga ada di galeri Dekranasda Bandara Kualanamu, dan Dekranasda Jalan Iskandar Muda,” tambahnya.
Baca juga : Festival Budaya Tepi Ayer Berbasis Ekologi
Dwi berharap produk mereka dapat semakin dikenal dan diterima masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk lokal secara handmade, menurutnya bagus dan tak kalah keren dengan produk luar negeri.
“Semoga masyarakat Indonesia lebih banyak mencintai produk-produk lokal dibanding produk luar negeri, sehingga pelaku UMKM terbantu dalam memasarkan produknya. Apalagi produk alam, agar menjaga lingkungan dan memberdayakan bahan-bahan yang ada di sekeliling,” sebutnya.
Diketahui, ecoprint merupakan produk ramah lingkungan karena tidak menggunakan tinta konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, ecoprint juga dapat mengurangi limbah lingkungan. (susan/hm18)
