17 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Kebijakan Minyak Goreng Berubah, Pengamat: Awas Risiko Besar Mengintai

Medan, MISTAR.ID

Kebijakan terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebelumnya gugur setelah Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan kebijakan harga minyak goreng terbaru. Sebelumnya harga minyak goreng curah Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter.

Terbaru, minyak goreng kemasan dijual sesuai mekanisme pasar, dan minyak goreng curah dijual di angka Rp14 ribu per kg. Kebijakan tersebut jelas menunjukkan masih ada perbedaan harga masing-masing minyak goreng.

“Jadi minyak goreng belum seragam. Masih ada potensi terjadinya penyalahgunaan minyak goreng guna meraup keuntungan. Selisih minyak goreng dengan kemasan itu nantinya bisa mencapai Rp10 ribu per liternya. Kalau minyak goreng curah ditetapkan Rp14 ribu per kg, sementara harga minyak goreng kemasan bisa mencapai Rp25 ribu per liter nantinya. Dengan selisih tersebut, oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan keadaan akan bermunculan. Peruntukan minyak goreng untuk curah bisa saja diselewengkan untuk dikemas dan dijual dengan harga premium,” kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Kamis (17/3/22).

Baca Juga:Polres Padangsidimpuan Kawal Pendistribusian Migor

Tetapi terlepas dari kemungkinan tersebut, lanjut Dosen UISU ini, maka kebijakan penyaluran minyak goreng curah subsidi harus bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Kuncinya ada disitu, agar tidak terjadi antrian lagi dan paling penting tidak terjadi kelangkaan minyak goreng curah.

“Selebihnya kalau ada temuan lainnya, saya yakin masyarakat bisa “tutup mata” dengan adanya penyelewengan peruntukan minyak goreng curah. Karena selama ini, polemik minyak goreng lebih banyak merugikan masyarakat ekonomi bawah,” ungkapnya.

Kalau mengenai minyak goreng kemasan yang harganya dikembalikan ke mekanisme pasar, maka dengan harga CPO yang masih berkutat di atas 6.000 ringgit per ton, harga minyak goreng kemasan bisa diatas Rp22 ribu per liter nantinya. Jadi pada dasarnya kebijakan yang diambil pemerintah saat ini punya konsekuensi berat jika tidak berhasil.

Kunci supaya berhasil adalah pastikan minyak goreng curah itu tersedia cukup untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Karena kalau tidak masyarakat justru tidak memiliki opsi untuk membeli minyak goreng selain minyak goreng kemasan, yang harganya jelas jauh lebih mahal.

Baca Juga:Pemko Medan Kembali Gelar Pasar Murah Migor

Buat masyarakat ekonomi menengah ke bawah, harga minyak goreng kemasan jelas sangat memberatkan. Jika minyak goreng curah langka, maka masalah yang mungkin timbul akan jauh lebih besar dari masalah sebelumnya. Kalau sebelumnya masyarakat antri membeli minyak goreng harga Rp14 ribu per liter, namun disisi lain minyak goreng Rp18 ribuan per liter cukup tersedia.

“Maka kondisi ke depan jika minyak goreng curah Rp14 ribu per kg langka. Masyarakat dihadapkan dengan harga minyak goreng kemasan di atas Rp22 ribu per liter. Jadi bisa memicu masalah lain yang tentunya jauh lebih berat dibandingkan dengan sebelumnya. Jadi pastikan kebijakan terbaru ini berhasil,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles