Jelang Nataru, Harga Telur Ayam di Medan Tembus Rp1.900 per Butir


jelang nataru harga telur ayam di medan tembus rp1900 per butir
Medan, MISTAR.ID
Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga telur ayam di Kota Medan mengalami kenaikan cukup signifikan mencapai Rp1.900 per butir.
Awang (35), salah seorang pedagang, mengatakan harga telur sudah beranjak naik sejak sepekan lalu.
“Telur yang saya jual ini langsung dari peternakan, tidak melalui perantara. Sebelumnya harga telur pekan lalu paling tinggi Rp1.850, sekarang karena Nataru jadi Rp1.900 per butir,” ujarnya ketika ditemui di kiosnya, Jalan Bukit Barisan, Glugur Darat 2, Sabtu (21/12/24).
Saat ini, harga telur yang ia jual bervariatif tergantung ukuran, mulai dari Rp1.700, Rp1.750, Rp1.800, Rp1.850, hingga yang tertinggi Rp1.900.
Baca juga: Menjelang Nataru, Harga Sembako di Simalungun masih Terkontrol
Awang juga mengaku bahwa pembelimua kerap protes dengan kenaikan harga telur selama sepekan ini.
“Beberapa pelanggan protes, karena kadang belanjanya beli di tempat saya itu minimal 3 papan, hingga 10 telur. Kebetulan usaha saya ini sudah termasuk grosir telur, jadi ya banyak beberapa pelanggan saya sudah mengeluh,” ungkapnya.
Menurut Awang, kenaikan harga telur merupakan dampak dari meningkatnya permintaan pasar menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.
“Karena ini ambilnya dari peternakan, jadi harga ini bersumber dari peternak ayam petelur. Mereka kerap kirim ke beberapa daerah, ditambah memanfaatkan momentum Nataru sebagai peluang keuntungan dengan permintaan yang meningkat,” jelasnya.
Baca juga: PPN Naik 12 Persen, Harga Pokok Produksi Pertanian jadi Lebih Mahal
Di tempat yang sama, Titin (49), salah seorang pembeli mengaku keberatan dengan kenaikan harga telur ini.
“Harusnya pemerintah bisa menertibkan dan menstabilkan harga pasar yang normal walaupun ada rangkaian hari besar nasional. Karena banyak yang terdampak dari kenaikan ini seperti saya yang harus membuat budget tambahan,” ucapnya.
Ia berharap agar harga telur tidak akan naik lagi, bahkan bisa kembali normal seperti sebelumnya.
“Kami juga butuh kebutuhan pokok telur dengan harga yang terjangkau,” harapnya. (ari/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Menjelang Nataru, Harga Sembako di Simalungun masih Terkontrol