33.4 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Harga Petai Rp200 Ribu Per Kilogram, Pengamat: Mulai Langka

Deli Serdang, MISTAR.ID

Harga petai saat ini menyentuh Rp180.000 hingga Rp200.000 per kilogram (kg) di Pasar MMTC, Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Salah satu penjual petai, Husen mengatakan, jika per ikat maka harga petai dijual seharga Rp40.000.

“Kalau satu ikat isi 10 papan, jadi 1 papan Rp4.000. Sedangkan yang kupas lebih mahal dan dijual perkilo. Satu kilonya bisa sampai Rp180.000 sampai Rp200.000,” katanya pada mistar.id, Jumat (12/7/24).

Menanggapi hal tersebut Pengamat Ekonomi UINSU, Sunarji Harahap mengatakan bahwa kenaikan harga petai bisa jadi karena langkanya pasokan di pasar.

“Para pedagang mengaku kesulitan mendapatkan petai dari para petani, karena sudah mulai berkurang panennya,” ujarnya.

Selain itu, Sunarji mengatakan bahwa petai juga termasuk salah satu tanaman khas Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat.

Baca juga: Awal Pekan, Cabai dan Bawang Turun di Pasar Dwikora Siantar

“Potensi harga petai cukup tinggi. Banyak orang yang mengkonsumsi petai sebagai topping masakan, lalapan atau menggunakannya sebagai bahan baku masakan sehari-hari,” jelasnya

Petai juga menjadi salah satu usaha yang dapat di ekspor ke Malaysia dan negara lainnya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Aktivitas ekspor petai dapat memberikan dampak positif yang dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar, sehingga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” tutupnya.

Harga Petai Tak Picu Inflasi

Tanggapan yang sama datang dari Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin. Ia juga menilai harga petai yang mahal dikarenakan sisi supply yang belum sepenuhnya mampu memenuhi demand.

“Selain itu sisi supply atau persediaan petai masih mengandalkan supply musiman. Yang bisa memicu terjadinya kelangkaan pasokan di waktu tertentu sehingga harganya menjadi sangat mahal,” jelasnya.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Cabe dan Bawang di Medan Mulai Normal

Jika dilihat dari sisi inflasi, Gunawan mengatakan kenaikan harga petai tidak akan menjadi pemicu inflasi yang besar.

“Karena sekalipun banyak konsumen yang mengonsumsi petai, namun petai tidak termasuk dalam komoditas strategis seperti halnya bawang atau cabai. Dan meskipun petai juga tidak memiliki subtitusinya, namun tetap saja tidak menjadi komoditas pangan yang memiliki urgensi yang prioritas,” ungkapnya. (dinda/hm20)

Related Articles

Latest Articles