17.9 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Harga Ikan Tawar Merangkak Naik di Pasar Tradisional Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga ikan air tawar terus merangkak naik di pasar-pasar tradisional Kota Pematang Siantar. Salah satunya di pasar tradisional Dwikora. Kenaikannya berkisar antara Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000 per kilogram pada Jumat (9/6/23).

Salah seorang pedagang, Heri (34) mengatakan, kenaikan terjadi pada semua jenis ikan konsumsi. Yang mengalami kenaikan lebih tinggi adalah ikan mas dan ikan lele.

“Harga ikan mas saat ini di jual Rp43 ribu per kilogram (kg), naik dari harga sebelumnya Rp33 ribu. Kalau lele, sekarang memang naik, kalau kami jual Rp26 ribu per kg, dari sebelumnya Rp19 ribu,” ucap Heri, yang mengaku saat wawancara dengan mistar.id sudah berdagang ikan tawar sejak tahun 2000, pada Jumat (9/6/23).

Baca juga: Budidaya Ikan Lele di Rumah dengan Memanfaatkan Ban Bekas

Saat ditanya, mengapa ikan mas dan lele saat ini lebih mahal dibandingkan dengan ikan tawar lainnya, Heri mengungkapkan bahwa ikan lele menjadi ikan yang paling sering dicari, setelahnya baru ikan mas. Menurut Heri untuk ikan-ikan lainnya rata-rata sama. Seperti gurame dan nila, kenaikkannya antara Rp. 2.000 hingga Rp. 3.000.

“Sebenarnya, ikan air tawar khususnya ikan mas dan lele, kenaikannya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Kenaikan harga ikan air tawar dipicu adanya kenaikan harga pakan. Selain itu bibitnya sedikit, banyak yang bermatian,” paparnya.

Tak jauh beda dengan pendapat pedagang ikan lainnya, Haris (47). Pria yang pernah merasakan jadi peternak ikan lele ini juga mengeluhkan akan mahalnya pakan ikan di toko-toko penjualan pakan ternak. Namun, menurutnya kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan. Ia berspekulasi, bahwa mahalnya harga ikan lele saat ini akibat ulah para peternak pula.

Baca juga: Harga Ikan Laut di Lubuk Pakam Melonjak Tajam

“Memang, pakan ini sedang naik, tapi kalau sekarang saya tidak melihat kenaikkannya yang terlalu signifikan. Kadang, peternak juga yang suka membanding-bandingkan harga. Sehingga para agen pun risau, akhirnya membeli dengan harga tertinggi,” ungkap Haris.

Selain itu, sambung Haris, banyak juga peternak lele yang sudah tidak mau beternak lele lagi. Alasannya, sebelumnya harga ikan lele ini pernah anjlok, harganya turun drastis.

Alhasil, banyak peternak ikan lele yang gulung tikar karena biaya produksi yang tidak sebanding dengan harga jual. Mereka pun beralih ke ternak yang lainnya. Akibat pasokan ikan lele yang masuk ke para pedagang jadi terbatas.

Baca juga: Kenaikan Harga Ayam Potong dan Telur jadi Sorotan, Operasi Pasar Diperlukan

“Sedangkan yang mengkonsumsinya sekarang banyak, namun stok sedikit. Akhirnya, mahal harganya. Itupun mahal, karena harga daging ayam sedang naik. Makanya banyak masyarakat beralih ke ikan lele,” tutur Haris.

Menurut keterangan sejumlah pedagang, mereka saat ini terpaksa menjual ikan lele yang ukurannya masih remaja ataupun dibawah rata-rata biasanya. Hal itu dilakukan untuk menutupi kekosongan stok ikan lele di pasar.

“Mau gimana lagi, dari pada tak ada, kami pun terpaksa menjual ikan lele yang ukurannya yang tak biasa. Itupun masyarakat tetap mau,” kata Ali, pedagang ikan lele yang terpaksa mengambil barang ke luar kota, Tebing Tinggi. (Yetty/hm21).

Related Articles

Latest Articles