Harga Ikan Melonjak di Kota Medan, Pedagang dan Pembeli Mengeluh
Hirda, penjual ikan di Pasar Sei Sikambing akui kenaikan harga, Senin (20/1/25). (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Harga ikan melambung tinggi di beberapa pasar Kota Medan setelah hujan terus menerus beberapa hari belakangan.
Salah seorang pedagang di Pasar Sei Sikambing, Hirda, mengungkapkan harga ikan naik tajam pasca Tahun Baru 2025.
"Tapi yang terparah memang baru minggu ini, karena memang stoknya nggak ada dan ditambah musim hujan," paparnya kepada mistar.id di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Sei Sikambing C-II, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (20/1/25).
Hirda juga memaparkan harga ikan rata-rata naik berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram (kg).
"Tergantung jenis ikannya. Kalau ikan dencis per kg Rp30.000. Sebelumnya Rp40.000 per kilogram, gembung kuring Rp45.000 menjadi Rp50.000 per kilogram, ikan aso-aso Rp35.000 jadi Rp40.000," jelasnya.
Demikian juga harga ikan tongkol dan tajak tak berbeda jauh dari jenis lainnya.
"Tongkol naiknya Rp5.000 dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 dan ikan tajak dari Rp30.000 jadi Rp38.000," jelasnya.
Dengan kenaikan cukup tajam ini, Hirda mengungkapkan banyak pelanggan yang mengeluh hingga tak jadi membeli ikan.
"Banyak sekali yang mengeluh. Tadi contohnya, dia tanya berapa harga ikan tongkol. Setelah dijawab malah nggak jadi beli, mau bagaimana dibilang. Mau dijelaskan pun orangnya sudah kabur," katanya.
Hirda mengaku, dengan kenaikan harga ini, penjualan jauh menurun dibanding sebelumnya.
Baca Juga: H-2 Tahun Baru 2025, Harga Ikan Naik
"Pembeli kabur semua karena naik parah harganya," tuturnya.
Terpisah, pedagang ikan di Pasar Kampung Lalang, Ayu, juga mengungkapkan hal serupa dengan Hirda. Kenaikan harga ikan membuat penjualannya jauh berkurang.
"Susah kalau ikan naik, khawatir ikan jadi tak layak jual," kata Ayu.
Dijelaskan Ayu, harga ikan yang dijualnya juga mengalami kenaikan signifikan meski tak disebutkan perbedaan sebelumnya.
"Mata besar Rp35.000, selar Rp27.000, beletong Rp34.000, ikan merah Rp40.000 per kilogram," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga ikan tersebut dikarenakan air laut pasang, sehingga tidak banyak ikan yang dapat ditangkap nelayan.
Seorang pembeli, Atik, menyampaikan bahwa ia merasa keberatan dengan harga ikan yang melambung cukup tinggi.
"Kalau harga ikan mahal tapi kualitas bagus masih bisa dibeli, tapi harga ikan mahal kualitas jelek, malas mau beli," tuturnya.
Atik lebih memilih hanya memasak sayur tanpa adanya ikan, ketimbang harus membeli ikan.
"Mending kita masakkan orang rumah sayur, daripada beli ikan harga mahal tapi nggak bagus," pungkasnya. (amita/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Warga dan TNI Perbaiki Jembatan Rusak Akibat Banjir di Manduamas