15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Harga Beras Melambung, Bulog Sengaja Tidak Mau Menyerap Gabah Petani

Jakarta, MISTAR.ID

Kepala Perum Bulog Budi Waseso mengaku sengaja untuk tidak menyerap gabah petani di tengah harga beras yang tinggi.

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, jika membeli gabah dari petani, tentu itu akan menguntungkan mereka.

“Kalau kita serap gabah dari petani ini harganya tinggi dan tidak ada batasan harga,” kata Buwas, Rabu (4/10/2023) di Pasar Induk Beras Cipinang.

Baca juga:Harga Naik, Pemerintah Andalkan Impor Perkuat Cadangan Beras

Menurut Buwas, jika Bulog menyerap gabah petani lokal, pasokan dan stok di pasar diyakini bakal terganggu. Kemudian, sejauh ini Bulog dipastikan masih memiliki kekuatan mengintervensi pasar melalui beras impor.

“Kita menggunakan beras atau produksi yang dari impor. Untuk kita intervensi menstabilkan harga,” kata Buwas.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah sudah sesuai perhitungan yang tepat. Bahkan, pemerintah menaikkan HET 20 persen untuk porsi petani sehingga petani bisa lebih sejahtera.

Baca juga:Antisipasi Kenaikan Harga Imbas El Nino, Pemerintah Batasi Pembelian Beras di Toko Ritel

Arief mengutarakan, HET beras tetap diperlukan dalam membuat patokan harga tertinggi beras. Jika tak ada HET, harga beras malah di pasaran tidak bisa dikontrol dan sangat membebani masyarakat.

“Jadi harga eceran tertinggi itu memang dibuat untuk kita mengetahui harga itu lebih tinggi atau lebih rendah. kalau HET itu dicabut gimana kita tau harga itu lebih tinggi,” ujarnya Arief.(republika/hm17)

Related Articles

Latest Articles