Jakarta, MISTAR.ID
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) I Nyoman Adhiarna, mendorong masyarakat Indonesia, khususnya nelayan dan pembudi daya ikan untuk tidak ketinggalan dibandingkan negara lain dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Di banyak negara, misalnya China, penggunaan teknologi digital sudah masif di pedesaan atau di tempat-tempat yang banyak nelayannya,” kata Adhiarna pada Juamt (6/10/23).
Pernyataan itu ia sampaikan pada acara silaturahmi usai panen massal ikan budidaya di desa tersebut. Budidaya ikan tersebut merupakan bagian dari Program “Petani Budidaya Go Digital”.
Baca juga:Menteri PPPA Ajak Negara ASEAN Lindungi Anak dari Dampak Buruk Teknologi
Adhiarna mencontohkan Vietnam yang sudah menerapkan teknologi digital secara masif di sektor perikanan.
“Dengan begitu kita tidak boleh tertinggal dengan negara lain. Negara lain yang memanfaatkan teknologi digital menjadi lebih kompetitif dan kita tidak boleh kalah dari mereka,” tegasnya.
Adhiarna menekankan perlunya masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi digital semaksimal mungkin, namun ia mengingatkan bahwa teknologi hanya sekedar alat dan keberhasilan pemanfaatannya bergantung pada penggunanya.
Baca juga:17 September Pendaftaraan CASN Dibuka, Diutamakan Formasi Guru, Kesehatan dan Teknologi
“Jadi bapak dan ibu para pelaku pemanfaatan teknologi ini, yang mengembangkan teknologi ini, perlu kita bersinergi untuk bisa mengadopsi teknologi digital ini secara maksimal dalam budidaya ikan,” ujarnya.
Dijelaskannya, Program Budidaya Petani Go Digital dimulai pada Juni 2023 dengan pengenalan teknologi digital dan penggunaan teknologi microbubble dan auto feeder bagi para peserta.
Menurut Adhiarna, para pembudidaya ikan telah berupaya memanfaatkan teknologi digital dalam dua siklus penebaran yang saat ini berujung pada panen massal. Ia berharap para petani ikan dapat secara konsisten mengadopsi teknologi digital di sektor ini dan juga berbagi pengetahuan dengan orang lain di bidangnya.(mtr/hm17)
