17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Defend ID Ramalkan Indonesia Merdeka Impor Alutsista 15 Tahun Lagi

Jakarta, MISTAR.ID

PT Len Industri (Persero) menjadi induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertahanan Defend ID meramalkan, Indonesia baru bebas dari impor alat utama sistem senjata (alutsista) dalam 15 tahun ke depan.

Owner PT Len Industri, Bobby Rasyidin mengatakan, pemenuhan alutsista dari produk anak bangsa sebagai amanah untuk Defend ID. Seba itu, ia menekankan pentingnya substitusi impor, menjaga kemandirian teknologi pertahanan, hingga mulai memiliki teknologi buatan tanah air

“Meskipun bukan hal yang mudah, kita harus pilih dan pilah mana yang harus dikuasai dulu. Alhamdulillah senjata ringan dan amunisi kita sudah tak impor lagi. Kendaraan operasional maupun taktis, kita sudah jauh produksi di dalam negeri dibanding impor,” paparnya dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/10/23).

Baca juga: Fokus Lensa : Mempersiapkan Alutsista Jelang HUT TNI ke-78 di Lapangan Astaka

“Kapan seluruhnya bebas impor? Ya itulah yang kita camkan, which is, dalam 10 tahun-15 tahun ke depan telah sanggup memproduksi jet tempur,” tambah Bobby.

Dirinya juga meneringati proyek kemitraan antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) dalam mengerjakan jet tempur KF-21. Menurut Bobby, Defend ID berpartisipasi aktif dalam melaksanakan proyek dimaksud.

Bobby juga ikut menyoroti perseteruan geopolitik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Dia menilai, peperangan yang pecah di negara lain bisanya akan menyebabkan saham industri pertahanan meroket.

Baca juga: Prabowo: 12 Jet Tempur Dibeli dari Qatar, karena Pesawat TNI Banyak yang Tua  

Hanya saja ada efek buruk yang dimunculkan, yakni proses pembuatan alutsista menjadi terlambat. Bahkan, sejumlah negara menutup ekspornya di tengah konflik geopolitik. Ini termasuk China yang tak lagi menjual drone ke negara lain.

“Konflik Israel-Palestina tidak terjadi kemarin saja. Saat Rusia invasi ke Ukraina, itu hampir seluruh saham industri pertahanan terbang akibat backlog nya jadi panjang. Contohnya Lockheed Martin membuat pesawat di sana 2 tahun, saat ini kalau gak salah jadi 7-8 tahun. Pesan hari ini, baru 8 tahun lagi pesawatnya ada,” tukasnya.

Khusus dengan Israel, Defend ID menegaskan, sama sekali tidak ada kemitraan dengan negara tersebut. Bobby mengklaim, Indonesia memang melarang BUMN pertahanan menyuplai senjata ke negara yang sedang berseteru. (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles