“Tapi pengalaman di lapangan dan karena kami survei langsung, bahkan ikut untuk membantu mengurus Nomor Indunk Berusaha (NIB) sebagai syarat utama untuk pinjaman KUR tanpa agunan. Tapi kita kan tidak tau bagaimana analis masing-masing perbankan menilai untuk percaya calon debiturnya untuk tanpa agunan dan memakai agunan. Sejauh ini mayoritas tanpa agunan dari beberapa bank Himbara dan bank daerah,” katanya.
Namun, Asosiasi UMKM Sumatera Utara dan Dewan Kopi Indonesia Wilayah Sumatera Utara telah membuat kesepakatan kerja untuk pembiayaan UMKM. Adanya kesepakatan kerja tersebut dengan rekomendasi dari asosiasi untuk membantu si UMKM dalam hal pembiayaan tanpa agunan dan sudah berjalan dengan baik bahkan sudah bisa di pergunakan UMKM untuk pengembangan usaha.
“Terkait bunga KUR yang beredar adalah 3% , tetapi pada faktanya di lapangan bunganya 6 %, beberapa orang anggota kami yang direkomendasi asosiasi untuk salah satu bank masih dengan bunga 6%. Tentunya tetap ada keluhan dari UMKM. Harapan kita ke Pemerintah supaya lebih memperhatikan UMKM untuk masalah pembiayaan tanpa sulit,” pungkasnya. (anita/hm24)
