Bagaimana Menjadi Saudara Ipar yang Bijak dan Menyenangkan dalam Keluarga Besar
bagaimana menjadi saudara ipar yang bijak dan menyenangkan dalam keluarga besar
MISTAR.ID
Setelah menikah kita selalu dihadapkan bukan hanya dengan pasangan kita, tetapi juga dengan keluarga besar dari pasangan. Orangtua, saudara kandung, ponakan, hingga relasi keluarga senior dari keluarga pasangan menjadi sebagian orang-orang yang wajib Anda kenal. Saudara kandung dari pasangan kita menjadi pihak yang paling sering Anda temui setelah orangtua mereka.
Tidak jarang kita mendengar begitu banyak konflik yang timbul dalam lingkar keluarga antara menantu dengan mertua perempuan, dan tidak sedikit juga perselisihan antar suami-istri dengan saudara ipar.
Jika Anda adalah salah satu bagian dalam keluarga besar yang mempunyai saudara ipar atau menjadi ipar-nya seseorang, Anda pasti sudah tahu bagaimana situasi dan hubungan di dalam keluarga besar ketika menyangkut suatu masalah atau konflik internal. Meskipun Anda mungkin bermaksud baik untuk terlibat didalamnya dengan tujuan ingin memberikan solusi, tetap saja ada batasan moral yang harus Anda ikuti dan tidak melampaui sebagai seorang ipar. Apa sajakah itu?
Baca Juga:5 Cara Mencaritahu Siapa yang Tidak Bisa Dipercaya di Pertemanan Anda
Tahu ‘Posisi’ Anda dalam Keluarga Besar
Kita tidak berbicara tentang posisi kekayaan atau hal material lainnya. Posisi disini artinya seberapa ‘senior’ Anda secara umur dan adat istiadat dalam silsilah keluarga. Jika dalam keluarga besar Anda menjadi satu-satunya orang yang paling ‘dituakan’ maka Anda berhak untuk memberikan nasehat. Pertimbangan dan solusi ketika ada masalah internal dalam keluarga besar. Jika tidak, mungkin sebaiknya Anda cukup memberikan pemikiran Anda secara pribadi dan melakukannya hanya ketika itu diminta.
Selalu Ingat dengan Status ‘Sudah Menikah’
Ikatan persaudaraan sedarah memang tidak akan terpisahkan, tetapi ingatlah selalu, ketika saudara kandung Anda sudah menikah, Anda sudah harus punya batasan privasi terutama itu menyangkut pasangan mereka. Tidak semua hal bisa Anda ikut campur lagi meskipun Anda melihat masalah di dalam keluarga mereka. Anda hanya bisa memberikan nasehat pribadi kepada saudara sendiri dan tidak berhak menegur pasangan mereka meskipun mungkin kesalahan ada di pihaknya.
Bersikap Netral dalam Urusan ‘Menantu dan Mertua’
Seringkali orangtua kita sebagai seorang mertua menghadapi konflik dengan menantu yang tidak lain adalah ipar kita sendiri. Dalam situasi seperti ini Anda pasti berada dalam posisi serba salah. Membela orangtua sendiri atau menyalahkan ipar. Apapun itu, cobalah bersikap senetral mungkin. Ingatkan orangtua kita jika memang mereka salah dalam bersikap. Jika kesalah ada di pihak ipar Anda, cobalah bicarakan dengan saudara kandung Anda (bukan dengan pasangannya), kecuali Anda memang akrab dengan ipar Anda.
Baca Juga:Mertua atau Ipar yang Suka Menceritakan Perihal Keluarga Anda? Begini Cara Menghadapinya
Bermurah Hati
Bersikap murah hati terutama terhadap anggota keluarga yang usianya lebih muda dari Anda. Keponakan, saudara kandung pasangan yang belum menikah merupakan orang-orang yang bisa Anda ajak untuk menjalin hubungan yang lebih akrab. Tidak perlu sampai mengeluarkan dan khusus untuk membuat mereka senang. Belikan camilan kesukaan mereka ketika ada acara pertemuan keluarga, mengingat tanggal ulang tahun dengan menyediakan kue kecil bisa menjadi cara yang menyenangkan.
Tidak mudah memang menghadapi begitu banyak anggota keluarga dalam suatu keluarga besar, tapi ketika Anda memilih untuk bersikap bijak, maka Anda sudah mengurangi pemicu konflik dalam keluarga besar Anda.(ja/hm12)