Thursday, April 17, 2025
home_banner_first
DELISERDANG-SERGAI

Derita Baktier Sihotang, Terbaring Sakit di Rumah karena Keterbatasan Biaya

journalist-avatar-top
Sabtu, 1 Februari 2025 15.20
derita_baktier_sihotang_terbaring_sakit_di_rumah_karena_keterbatasan_biaya

Ketua PAC Geirindra Sei Bamban A Mendrofa (kemeja putih) saat membusuk Baktier Sitohang yang dirawat di RS Sultan Sulaiman. (f:damanik/mistar)

news_banner

Sergai, MISTAR.ID

Baktier Sitohang, warga Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), terbaring sakit di rumahnya.

Pria berusia 67 tahun itu terpaksa hanya bisa menjalani perawatan di rumahnya karena keterbatasan biaya. Demikian disampaikan Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Sei Bamban, Atumbukha Mendrofa.

"Ya saya mendapat informasi dari masyarakat bahwa Baktier Sitohang sakit sudah dua bulan berbaring di rumah karena tidak ada biaya untuk berobat. Biaya tidak ada, BPJS juga tidak punya. Jadi langsung saya membantu untuk perawatan ke Rumah Sakit Sultan Sulaiman Sergai," ujarnya, pada Sabtu (1/2/25).

Sebelum mengambil tindakan kemanusiaan itu, kata Mendrofa, ia telah terlebih dahulu berkoordinasi dengan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Budi SE yang sekaligus merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sergai.

"Setelah saya mendapat informasi dari masyarakat, saya langsung berkoordinasi dengan Pak Budi. Saat itu, beliau langsung memerintahkan untuk membantu memfasilitasi dan membawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan. Karena Pak Budi lagi di jakarta, jadi beliau titip salam ke keluarga pasien," ungkapnya.

Mendrofa berharap agar Baktier Sihotang dapat segera sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitasnya sehari-hari.

"Kami berharap, Baktier Sitohang bisa sembuh dan bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala ruangan Kenangan 5B di rumah sakit, Juita Siahaan menjelaskan, pihaknya telah menangani pasien secara maksimal.

"Untuk saat ini Pak Baktier Sitohang, penyakitnya itu dugaan TB paru, untuk memastikan diagnosanya, pasien harus dilakukan periksa dahak atau TCM," ujarnya.

"Kalau hasilnya negatif, sudah saya pesan untuk pasien di ruangan anggrek pak. Kalau hasilnya positif akan dirawat di ruangan isolasi, karena kalau positif TB paru akan bisa menular ke pasien yang lain, pak," imbuh Juita mengakhiri. (damanik/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES