1.300 Bubur Asyura Dibagikan Masyarakat Kudus Jelang 10 Muharram
1300 bubur asyura dibagikan masyarakat kudus jelang 10 muharram
Kudus, MISTAR,ID
Sebanyak 1.300 porsi bubur asyura dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjelang 10 Muharram. Tradisi unik ini, dibuat hanya setahun sekali.
Pembagian bubur dilakukan oleh masyarakat di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setiap 9 Muharram dalam kalender Hijriah. Kegiatan ini pun sekaligus sebagai serangkaian buka luwur Makam Sunan Kudus.
Dilansir Mistar, bubur ini terbuat dari delapan bahan campuran serta sembilan toping lauk pauk. Delapan bahan campurannya yakni seperti beras, pisang, ketela, jagung, kacang tolo, dan berbagai bahan biji-bijian lainnya. Semua bahan direbus dan diaduk, lalu dimasak sekitar 3 jam di atas wajan berukuran besar.
Baca juga: Pertunjukkan Kebudayaan Pemko Medan Tarik Perhatian Wisatawan Mancanegara
Setelah bubur masak ada sembilan toping lauk pauk yang ditaburkan yakni udang, ikan teri, telur, buliran buah jeruk pamelo dan lainnya.
Pembuatannya bubur dilakukan oleh ibu-ibu setempat. Dimana bubur nantinya akan disajikan di atas daun pisang selanjutnya dibagikan ke warga sekitar oleh remaja putri yang memasuki gang kecil di Desa Kauman tersebut.
Pengurus Yayasan Makam dan Masjid Menara Kudus Denny Nur Hakim mengatakan, tradisi berbagai bubur asyura merupakan tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh Sunan Kudus atau Syekh Ja’far Shadiq pada zaman dahulu. Makna berbagi bubur asyura merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas berkah yang melimpah.
Baca juga: Mengenal Acara Kerja Tahun di Desa Suka, Mulai dari Makanan Hingga Keyakinan
Pembuatan bubur asyura berdasarkan kisah Nabi Nuh ketika selamat dari banjir bandang pada 10 Muharram. Saat itu, Nabi Nuh meminta umatnya untuk menghimpun biji-bijian dan dimasak yang hingga kini dikenal dengan nama bubur asyura.
PREVIOUS ARTICLE
Barang-barang yang masih Diimpor Indonesia dari Israel