Madrasah Jamaiyah Mahmudiah: Sekolah Tempat Amir Hamzah dan Adam Malik Belajar


Para murid sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah Madrasah Jamaiyah Mahmudiah Tanjung Pura. (f: bayu/mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Di sebuah bangunan tua berarsitektur kolonial di Tanjung Pura, Langkat, berdiri kokoh sebuah lembaga pendidikan yang telah melintasi zaman bernama Madrasah Jamaiyah Mahmudiah.
Sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi saksi sejarah lahirnya para tokoh besar bangsa, termasuk pahlawan nasional Amir Hamzah dan Wakil Presiden ke-3 RI, Adam Malik.
Dahulu dikenal dengan nama Langkatsche School di masa penjajahan Belanda, sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1912, di masa pemerintahan Sultan Abdul Azis dari Kesultanan Langkat.
Kini, sekolah yang berada di Jalan Syech M Yusuf Nomor 24, Tanjung Pura itu masih berfungsi sebagai madrasah tingkat SMP dan tetap mempertahankan bentuk aslinya meski telah berusia lebih dari 115 tahun.
“Bangunan ini tidak pernah direnovasi besar-besaran. Masih seperti aslinya sejak zaman Sultan Azis,” ujar salah satu guru yang kini mengajar di sana, Mahzura pada Jumat (2/5/2025).
Dulunya, sekolah ini bukan hanya favorit masyarakat lokal, tapi juga pelajar dari berbagai daerah di Sumatera. Reputasinya begitu kuat karena sebagian besar pengajarnya merupakan alumni Al-Azhar Kairo, Mesir.
Hal ini menjadikan sekolah ini sebagai pelopor pendidikan Islam modern di Sumatera dengan metode pembelajaran yang jauh lebih maju dari zamannya.
Menariknya, pada awal abad ke-20, sekolah ini sudah dilengkapi fasilitas yang tergolong modern, seperti perpustakaan, kolam renang, lapangan sepak bola, bahkan asrama untuk murid yang diwajibkan tinggal di sekolah—mirip sekolah bergengsi di Eropa saat itu.
“Dulu Langkat dikenal sebagai kota pendidikan. Sekolah ini bukti nyatanya,” kata Mahzura.

Pada momen Hari Pendidikan Nasional 2025, ia berharap pemerintah bisa menetapkan Madrasah Jamaiyah Mahmudiah sebagai cagar budaya nasional, agar sejarah emas pendidikan di Langkat tetap hidup dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
“Bukan hanya sekolah, tapi simbol kejayaan pendidikan di Sumatera,” tuturnya. (bayu/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Wamenag Enggan Beberkan Soal Keberangkatan Haji