Friday, February 21, 2025
home_banner_first
ASAHAN

Viral, Pelajar SD di Asahan Bantu Tarik Sampan Temannya yang Mogok di Tengah Sungai

journalist-avatar-top
By
Rabu, 19 Februari 2025 20.44
viral_pelajar_sd_di_asahan_bantu_tarik_sampan_temannya_yang_mogok_di_tengah_sungai

Tangkapan layar video viral pelajar di Asahan naik sampan di tengah hujan membantu rekannya. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Sebuah video viral di sosial media memperlihatkan sekelompok pelajar SD di Kabupaten Asahan bertaruh nyawa menaiki sampan bermesin di tengah sungai dalam kondisi hujan deras.

Salah satunya, video tersebut dibagikan oleh akun sosial media Instagram @medan.chant yang dilihat Mistar.ID pada Rabu (19/2/25).

Awalnya terlihat ada lima orang siswa SD yang masih mengenakan seragam sekolah menaiki sampan di tengah kondisi hujan deras. Namun, sampan bermesin tersebut terlihat mogok. Bahkan, salah seorang diantaranya terlihat sibuk menguras air dari sampan tersebut.

Video tersebut terlihat dramatis ketika datang sampan lain berisikan pelajar SD juga yang menolong untuk mendekat. Setelahnya, kedua sampan tersebut saling bergandengan dan menarik sampan yang mogok hingga kedua sampan tersebut bisa bergerak.

Diketahui, lokasi pelajar menaiki sampan dan saling bergandengan karena salah satunya mogok tersebut berada di daerah Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan.

Sontak video tersebut membuat banyak orang yang tersentuh melihatnya dan telah disukai sebanyak 90 ribu kali serta mendapat lebih dari 5 ribu komentar.

“bnyak bgt yang di saluting dari video ini, perjuangannya demi pendidikan, mental kuat dan emosi yg stabil ngadepin keadaaan boat mogok di tengah. Jiwa menolong sesame benar-benar calon generasi emas,” tulis komentar akun asda.akmp di akun Instagram.

Terpisah, Meilinda salah seorang guru SD Negeri di Desa Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan saat dihubungi wartawan mengatakan kondisi siswa-siswi pulang pergi ke sekolah naik sampan seperti itu sebenarnya biasa.

“Kalau di sini ada sekitar 30-an orang anak. Ada yang naik sampan diantar orang tua ada juga yang bawa sendiri. Tapi mereka tetap semangat ke sekolah,” katanya.

Meskipun dikatakannya tidak semua anak ke sekolah datang naik sampan ke sekolah. Sebab, dari tempat mereka penitipan sampan itu para anak-anak ini biasanya harus berjalan sekitar 5 menit lagi untuk sampai ke sekolah.

“Kalau jalan kaki enggak naik sampan untuk sampai ke rumah biasanya lebih jauh bisa 45 menit sampai satu jam,” ucapnya. (perdana/hm18)

RELATED ARTICLES