Tuahman menyoroti rasio guru dan siswa yang tidak seimbang di SLB Negeri Pembina. “Tidak semua orang mau mengajari anak-anak berkebutuhan khusus, butuh perhatian dari semua pihak: pemerintah, swasta, masyarakat, orangtua, dan guru,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (11/12/23) malam.
Setelah mengunjungi SLB Negeri Pembina, Tuahman melihat tantangan yang dihadapi guru SLB, termasuk kebutuhan perlengkapan dan pelatihan agar bisa mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. “Guru-guru di sana perlu diapresiasi karena mendedikasikan hidup untuk anak-anak hebat ini,” ujarnya.
Tuahman meminta perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas dan jumlah guru di SLB. Dia juga menekankan perlunya fasilitas pendukung pembelajaran yang lebih baik.
“Saya bertanya-tanya, apakah pemerintah memberikan kesempatan kepada anak-anak disabilitas untuk menyalurkan aspirasi mereka di pemilu 2024? Bagaimana peran mereka dalam menentukan masa depan anak berkebutuhan khusus?” tanya Tuahman. (Hutajulu/hm17)