23.4 C
New York
Friday, September 27, 2024

Omset Pedagang Buku Bekas di Medan Menyusut, Pasang Strategi Baru Tetap Saja Sepi

Medan, MISTAR.ID

Penjualan buku di Kota Medan mengalami penurunan, para pedagang mengeluh karena omset mereka tak lagi sebesar seperti sebelum pandemi Covid-19.

Sejumlah upaya pun dilakukan pedagang buku offline untuk bertahan, termasuk dengan mengikuti perkembangan zaman dengan memasarkan dagangan mereka secara online.

Namun, sejumlah pedagang mengaku bahwa upaya itu belum sesuai dengan harapan mereka, hanya jumlah penjualan masih sangat kecil.

Estia (35), salah seorang penjual buku yang ditemui Mistar di dekat Pasar Aksara Medan, dia terpaksa mengubah strategi penjualan bukunya. Ia tak bisa lagi mengandalkan kunjungan pembeli ke lapaknya itu, yang terletak di Jalan Aksara, Kecamatan Medan Perjuangan.

Baca Juga: Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Medan Akan Direlokasi ke Jalan HM Yamin

“Iya, mulai memasarkan buku-buku secara online untuk menyambung hidup. Tapi begitu pun, penjualan tak semulus yang diharapkan,” kata Estia kepada Mistar, saat ditemui di lapaknya, rabu (16/08/2023).

Hal serupa juga dialami pedagang buku lainnya, seperti Ator Badar (50) pedagang buku bekas di seputaran Titi Gantung, Jalan Veteran, Medan Timur. Ator mengatakan, walau sepi, dia memilih untuk bertahan.

“Sepinya pembeli ini, berdampak terhadap sejumlah pedagang buku bekas, karena omzetnya berkurang. Bahkan tidak mendapatkan apa-apa dari hasil jualan buku. Bisa dikatakan 95 persen penurunannya. Sebelum dilakukan model pembelajaran secara daring, minimal ada 5 pengunjung yang datang,” kata Ator.

Baca Juga: Penjual Buku di Pasar Horas yang Kian Sepi, Seminggu Bisa Tak Ada Pembeli Datang

Saat ditanya mengapa tetap memilih jualan buku, Ator mengaku sudah tidak punya banyak pilihan yang bisa dilakukan. Ia tetap bertahan berjualan buku, karena bisnis itu sudah digelutinya selama bertahun-tahun.

“Buku makin lama makin antik dan mahal, pas orang mau ngisi perpustakaan, musibah kebakaran, nah itu mereka butuh buku bacaan,” ujarnya.

Meski begitu, Ator mengaku ada niat beralih untuk profesi setelah usaha bukunya kian macet.

“Sebenarnya ada niat ganti usaha, cuma tergantung modal. Tapi gimanalah karena modalnya tidak mendukung, ya mau apa lagi yang mau harus saya kerjakan, apalagi dengan usia saya saat ini,” tutup Ator. (Saferius/hm22)

Related Articles

Latest Articles