Medan, MISTAR.ID
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Ridho Pamungkas mengungkapkan, KPPU hingga saat ini melakukan pengawasan harga minyak goreng (migor) tidak hanya di daerah saja. Namun telah masuk dalam isu nasional.
“Jadi, KPPU melakukan pantauan secara nasional pengawasannya ke sejumlah perusahaan distributor. Khusus untuk dari Medan kita support data ke pusat untuk dilakukan analisa lebih komprehensif (menyeluruh) secara nasional,” kata Ridho saat dihubungi Mistar, Rabu (12/1/22) sore.
Dia menjelaskan, seharusnya sejumlah harga komoditas pangan ini sudah mengalami penurunan di Kota Medan, namun harga minyak goreng, ayam broiler (potong) juga harga telur ayam juga masih mahal dan terus naik. Padahal momen Natal dan tahun baru (Nataru) telah berlalu.
Baca Juga:Ayo! KPPU Awasi Harga Swab PCR di Rumah Sakit Sumut
“Kalau telur ayam sendiri itu ketika harga turun waktu itu di Jawa itu ada pengurangan pasokan. Nah, itu jadi mengurangi pasokan dan mengurangi suplai pasokan telur makanya harga naik. Sedangkan harga ayam potong ini masih kita pantau dan awasi,” jelasnya.
Sementara itu, untuk harga minyak goreng yang masih mahal, pihaknya mendalami fakta perbandingan kenaikan CPO sebesar 23,11% direspon oleh industri, dengan menaikkan harga untuk minyak goreng curah hingga 40,44%, dan minyak goreng kemasan hingga 29,87%.
“Dari sini kita memang mau lihat benar apakah dari sisi CPO sudah turun atau belum. Karena itu yang mempengaruhi harga tersebut. Kalau misalnya harga CPO turun dan harga minyak goreng tetap tinggi tentu menjadi pertanyaan kita,” ucap dia.
Baca Juga:KPPU Awasi Harga Obat dan Tabung Oksigen di Medan, Penjualan Rata-rata 300 Tabung Per Hari
Ridho menjelaskan, jika harga tetap tinggi walaupun ada intervensi pemerintah, akan muncul indikasi bahwa ini permainan. Tapi ini masih dalam proses pengawasan.
“Kami sekarang belum bisa menyimpulkan karena masih pengawasan, tapi nanti akan kita kabarkan lagi,” pungkasnya. (anita/hm14)
