26.1 C
New York
Monday, August 26, 2024

Teknologi Wolbachia Diklaim Efektif Turunkan Penyebaran DBD di 9 Negara

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim teknologi wolbachia efektif menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di 9 negara. Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan Negara-negara tersebut adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.

Atas dasar ini, teknologi wolbachia juga diterapkan di Indonesia sebagai bagian dari strategi nasional pengendalian DBD. Nadia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia menjalankan proyek uji coba teknologi wolbachia di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.

Baca juga: Masuki Musim Hujan, Waspada DBD

“Teknologi Wolbachia menjadi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional),” kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/11/23).

Teknologi wolbachia, menurut Nadia, telah diteliti sejak tahun 2011 melalui proyek yang dilakukan di Yogyakarta dengan dukungan yayasan filantropi Tahija. Penelitian tersebut mencakup fase persiapan dan pelepasan nyamuk aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas dari tahun 2011 hingga 2015.

Wolbachia diklaim dapat menghambat virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus tersebut tidak dapat menular ke manusia.

Baca juga: Musim Hujan, Warga Kecamatan Siantar Waspadai Potensi DBD

“Jika nyamuk aedes aegypti betina yang berwolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir,” tambahnya.

Selain itu, jika nyamuk betina yang berwolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles