15.8 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Korban Perselingkuhan Bisa Sebabkan PISD

MISTAR.ID

Belakangan ini, kasus perselingkuhan antara seorang pilot dan pramugari di salah satu maskapai penerbangan Indonesia menjadi viral. Pada kasus ini, semua perhatian terfokus pada keduanya. Namun, bagaimana dengan istri si pilot yang menjadi korban perselingkuhan?

Menurut psikolog asal dari Michigan, AS, Dennis C. Ortman menyatakan jika korban perselingkuhan seringkali mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Salah satu dampaknya dapat berupa Post-Infidelity Stress Disorder (PISD) atau gangguan stres pasca perselingkuhan.

Ungkapan PISD pertama kali diperkenalkan pada 2005 oleh Ortman sendiri. Menurutnya, perempuan yang mengalami perselingkuhan suaminya seringkali tidak bisa melupakan pengkhianatan tersebut.

Baca juga: Polisi Siapkan Psikologi Atasi Trauma Korban Banjir Humbahas

“Korban perselingkuhan bisa menyebabkan trauma dan menghambat aktivitas sehari-hari. Mereka cenderung terus terbayang oleh pengkhianatan tersebut, merasa marah, stres, dan depresi, bahkan seringkali mengalami mimpi buruk dan menangis,” jelas Ortman, Selasa (9/1/24).

Gejala PISD meliputi merenung, trauma, mati rasa, menghindar, depresi, menarik diri, dan insomnia. Selain itu, korban perselingkuhan juga kesulitan untuk mempercayai orang baru karena munculnya pikiran negatif bahwa orang lain juga akan mengkhianati mereka.

Meskipun istilah PISD bukanlah diagnosis resmi, Ortman mengatakan jika istilah ini dapat mempermudah komunikasi dan pemahaman mengenai serangkaian gejala yang dialami korban. (berbagai sumber/hm20)

Related Articles

Latest Articles