Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Tak Bermasker Di Ruang Publik, PM Thailand Didenda Rp2,7 Juta

journalist-avatar-top
By
Tuesday, April 27, 2021 20:03
4
tak_bermasker_di_ruang_publik_pm_thailand_didenda_rp27_juta

tak bermasker di ruang publik pm thailand didenda rp27 juta

Indocafe

Bangkok, MISTAR.ID

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha didenda pada Senin (26/4/21) karena tidak mengenakan masker di depan umum saat menghadiri pertemuan di Government House untuk membahas situasi Covid-19 di Thailand.

Dalam sebuah postingan di Facebook, Prayut menjelaskan bagaimana pemerintahnya mendorong untuk mengamankan lebih banyak vaksin Covid-19 dan melampirkan foto pertemuan tersebut. Foto tersebut menunjukkan dia duduk di balik meja dengan beberapa penasihat.

Melansir media, Selasa (27/4/21), foto tersebut menunjukkan bahwa semua peserta rapat menggunakan masker kecuali perdana menteri. Mengenakan masker kini wajib dilakukan di ruang publik di 49 provinsi dan ibu kota Thailand. Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang telah mengingatkan warga untuk memakai masker wajah mereka dengan benar atau berisiko denda hingga 20.000 baht (Rp9,2 juta).

Baca juga: Salah Urus Covid-19, PM Thailand Hadapi Mosi Tak Percaya

Menyusul kritik yang meluas terhadap perdana menteri, Aswin memposting di halaman Facebook-nya bahwa Prayut telah didenda 6.000 baht (Rp2,7 juta) karena gagal mematuhi aturan.

“Setelah pertemuan tersebut, perdana menteri meminta saya sebagai Gubernur Bangkok untuk menyelidiki apakah kasus tersebut merupakan pelanggaran. Saya beri tahu dia bahwa tindakannya melanggar pengumuman Administrasi Metropolitan Bangkok yang memerintahkan orang di Bangkok untuk memakai masker bedah atau masker kain kapan pun mereka meninggalkan kediamannya,” kata Aswin.

“Kemudian, saya pergi ke Gedung Pemerintah dengan Kapolres Metropolitan dan inspektur dari kantor polisi Dusit,” tambahnya. Perdana menteri pun setuju untuk didenda. Insiden tersebut terjadi di tengah gelombang terbaru wabah Covid-19 di Thailand yang telah menginfeksi lebih dari 28.000 orang dan menewaskan 54 orang sejak awal April.

Covid-19 telah menyebar dari klub malam, pesta, dan konser sejak awal bulan ini. Menyusul lonjakan kasus baru-baru ini, pemerintah Thailand memerintahkan penutupan sementara klub malam, pub, dan bar di seluruh negeri, bersama dengan tindakan lain untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Baca juga: Ribuan Massa Demo Rumah PM Thailand, 16 Terluka

Di zona berisiko tinggi seperti Bangkok, berbagai tindakan telah diterapkan, termasuk larangan beberapa kegiatan dan penutupan beberapa tempat untuk membatasi pergerakan orang dan mengurangi risiko infeksi. Tempat malam nasional seperti pub, bar, dan panti pijat akan ditutup sementara setidaknya selama 14 hari. Sekolah dan universitas juga ditutup.

Pada Senin (26/4/21), Prayut mengatakan dalam posting Facebooknya yang kontroversial bahwa Thailand bertujuan untuk memberikan setidaknya 300.000 dosis per hari untuk mendapatkan 50 juta orang divaksinasi dalam tahun ini. Pemerintah juga akan berusaha mengamankan lebih banyak vaksin Covid-19 dengan tujuan mendapatkan 10 juta hingga 15 juta dosis per bulan, tambahnya.

Menurut Departemen Pengendalian Penyakit, Thailand melaporkan 2.048 kasus baru Covid-19 pada hari Senin, sehingga jumlah total infeksi menjadi 57.508. Negara tersebut sejauh ini melaporkan 148 kematian akibat virus corona. Saat ini, 563 pasien dalam kondisi kritis. (liputan6/hm09)

journalist-avatar-bottomLuhut

RELATED ARTICLES