Jenewa, MISTAR.ID
Dalam Forum Brussels yang diorganisir oleh Dana Marshall Amerika Serikat di Jerman, terungkap bahwa di tengah situasi perang saat ini, Ukraina  tidak terdaftar dalam agenda untuk dimasukkan menjadi anggota NATO. Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg.
“Tugas yang paling mendesak dan penting saat ini adalah memastikan Ukraina menang sebagai negara merdeka berdaulat,” kata dia dengan mengingatkan bahwa komitmen tahun lalu di Madrid soal Ukraina akan menjadi anggota aliansi tersebut pertama dibuat pada 2008.
Baca Juga:Sekjen NATO: Sekutu Sepakat Ukraina Jadi Anggota Setelah Perang Selesai
Namun perang yang belum berujung damai menjadi pertimbangan mendasar. “Karena Ukraina belum menang, jadi tidak ada isu keanggotaan untuk dibahas,” tekan Stoltenberg.
Ketika ditanya apakah perang Rusia membuat Ukraina lebih mudah menjadi anggota NATO dari sebelum 24 Februari 2022, ketua NATO tersebut menjawab: “Ya dan Tidak.”
“Saya pikir semua orang menyadari bahwa untuk menjadi anggota di tengah peperangan bukanlah menjadi agenda. Dan bukan itu masalahnya. Permasalahan itu lebih kepada apa yang akan terjadi saat perang berakhir, bagaimanapun caranya,” lanjut dia.
Baca Juga:NATO Minta Perbanyak Dukungan Militer Membantu Ukraina
Stoltenberg berharap negara-negara anggota akan menyetujui saat konferensi tingkat tinggi Vilnius pada 11-12 Juli 2023, yang akan datang atas program multi tahun NATO untuk membantu transisi Ukraina dari doktrin dan standar era Soviet menjadi doktrin dan standar NATO.
Tentu saja, perang harus memastikan Ukraina menjadi lebih dekat dengan aliansi itu
“Ini terdengar sedikit teknis, namun ini sangat penting,” tutup dia.(antara/hm17).
