Jakarta, MISTAR.ID
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Li Shangfu di Moskow pada hari Minggu (16/4/23). Pada pertemuan itu keduanya memuji kerja sama militer antara kedua negara yang telah mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas”.
Presiden China Xi Jinping bertemu Putin di Moskow bulan lalu. Rusia dan China telah bergerak untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi, politik, dan militer mereka sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022.
Cuplikan pertemuan menunjukkan Putin berjabat tangan dengan Li dan kemudian duduk di meja. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga hadir. “Kami bekerja secara aktif melalui departemen militer kami, secara teratur bertukar informasi yang berguna, bekerja sama di bidang kerja sama teknis militer dan mengadakan latihan bersama,” kata Putin.
Baca Juga:Presiden Tiongkok Temui Putin, AS: Perang Masih Berlanjut
Dia kemudian menambahkan bahwa latihan tersebut telah diadakan di Timur Jauh serta Eropa dan melibatkan angkatan darat, laut dan udara. “Tidak diragukan lagi, ini adalah bidang penting lainnya yang memperkuat sifat strategis dan saling percaya dari hubungan kita,” kata Putin.
Pasukan Ukraina menemukan semakin banyak komponen dari China dalam senjata Rusia yang digunakan di Ukraina, kata seorang pejabat senior di Kyiv pada hari Jumat(14/4/23). China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia.
NATO dan Amerika Serikat mengatakan mereka belum melihat tanda-tanda bahwa Beijing memasok senjata ke Moskow. Kunjungan itu adalah yang pertama dilakukan Li ke negara lain sejak dia diangkat bulan lalu. “Baru-baru ini kerja sama antara Rusia dan China di bidang militer dan militer-teknis telah berkembang dengan sangat baik,” katanya kepada Putin, dengan mengatakan hal ini membantu meningkatkan keamanan regional. Komentar Li diterjemahkan oleh Kremlin.
Baca Juga:84 Pejabat Rusia Tuntut Presiden Vladimir Putin Mundur
Keesokan harinya, media pemerintah China melaporkan komentar serupa. “China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk memberikan kontribusi baru bagi pemeliharaan keamanan dan stabilitas dunia dan regional,” kata Li, menurut laporan berita CCTV.
Beijing telah mengumumkan kunjungan Li ke Moskow pekan lalu, mengatakan dia akan bertemu pejabat pertahanan, tetapi tidak menyebutkan pertemuan dengan Putin. Li telah berada di bawah sanksi AS sejak 2018 atas pembelian pesawat dan peralatan tempur dari eksportir senjata utama Rusia, Rosoboronexport.(channelnewsasia/hm15)