19.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Perang Dagang Makin Panas Seiring Strategi Tiongkok Semakin Canggih

Beijing, MISTAR.ID

Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat mengatakan, Tiongkok akan memprioritaskan ekonomi riil, meningkatkan kebijakan industrinya, dan membangun perusahaan kelas dunia. Hal itu disampaikan setelah pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.

Para pemimpin Tiongkok juga berjanji untuk membangun sistem industri modern dan mencapai terobosan teknologi untuk memenangkan inisiatif strategis di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).

Tiongkok akan meningkatkan upayanya untuk mencapai terobosan teknologi inti dan memahami gelombang revolusi teknologi baru seperti kecerdasan buatan.

Baca Juga:Pertumbuhan Ekonomi Global Diprediksi Melambat Dalam Satu Dekade

“Percepatan pembangunan sistem industri modern yang didukung oleh ekonomi riil sangat penting bagi kita untuk memenangkan inisiatif strategis dalam pembangunan masa depan dan persaingan internasional,” kata media pemerintah seperti dikutip media, Minggu (7/5/23).

Washington telah bergerak untuk melarang ekspor beberapa chip canggih ke Tiongkok, meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia. Untuk melawanya Tiongkok akan mempromosikan transformasi dan peningkatan industri tradisional dan tidak akan keluar begitu saja dari industri kelas bawah.

Media negara mengatakan Tiongkok akan membangun sistem kebijakan dukungan kelahiran yang sehat, yang bertujuan untuk secara signifikan mengurangi biaya melahirkan, dan dengan penuh semangat mengembangkan sistem universal layanan pengasuhan anak.

“Perkembangan populasi saat ini di Tiongkok ditandai dengan tren jumlah anak yang lebih sedikit, penuaan, dan diferensiasi populasi regional,” kata media pemerintah mengutip komisi tersebut.

“Kita harus memiliki pemahaman yang komprehensif dan pandangan yang benar tentang situasi baru perkembangan populasi di Tiongkok.” jelas dia.

Tahun lalu, populasi Tiongkok turun untuk pertama kalinya dalam enam dekade, sebuah perubahan bersejarah yang diperkirakan akan mengantarkan penurunan jumlah warga negara dalam jangka panjang dengan implikasi mendalam bagi ekonominya dan dunia.(medcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles