Jakarta, MISTAR.ID
Media asing menyoroti kiprah Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang ajang perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi saat ini dinilai sedang berada pada puncak kekuatan, namun tidak lagi dapat mencalonkan diri sebagai presiden.
Untuk melanggengkan pengaruh kekuasaan di Indonesia, Jokowi dinilai sedang ‘bermain aman’ di antara dua kandidat, sekaligus mengembangkan dinastinya.
Saat Jokowi tampaknya mendukung calon dari partai pemenang Pemilu lalu, ia juga disebut secara diam-diam mendukung Prabowo Subianto–yang disebut Reuters sebagai mantan jenderal kontroversial–untuk melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.
Baca Juga:Â PDIP Disebut Bakal Beri Kejutan Saat Umumkan Nama Cawapres Ganjar Pranowo
Dua kandidat telah menunjukkan niat mereka untuk melanjutkan kebijakan ekonomi Jokowi, menandakan kelangsungan proyek-proyek unggulan seperti pemindahan ibu kota dari Jakarta dan pengembangan industri kendaraan listrik dalam ekonomi G20 bernilai triliunan dolar.
Namun, menurut analis yang diwawancarai Reuters, mendalamnya politik patronase dan dinasti di Indonesia akan bertentangan dengan reformasi demokratis yang dicapai oleh demokrasi terbesar ketiga di dunia ini sejak melupakan pemerintahan otoriter seperempat abad lalu.
“Ini hanya menunjukkan bahwa dia adalah politisi transaksional, praktis dan hanya berkepentingan untuk diri sendiri seperti rekan-rekannya,” kata Sana Jaffrey, seorang peneliti di Universitas Nasional Australia (ANU), terkait ‘nilai kesetiaan’ Jokowi, dikutip dari Reuters, Minggu (15/10/23),
“Dia (Jokowi) hanya tidak siap untuk melepaskan kekuasaan sekarang,” imbuh Jeffrey.
