Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

China Eastern Airlines Disebut Terjun dari 6 Ribu Meter dalam 60 Detik

journalist-avatar-top
By
Tuesday, March 22, 2022 10:19
5
china_eastern_airlines_disebut_terjun_dari_6_ribu_meter_dalam_60_detik

china eastern airlines disebut terjun dari 6 ribu meter dalam 60 detik

Indocafe

Beijing, MISTAR.ID

Insiden jatuhnya pesawat China Eastern Airlines MU5735 sempat terekam media lokal yang merilis sebuah video detik-detik diduga pesawat tersebut  menghantam bukit dan terbakar. Dikatakan, pesawat jatuh menukik vertikal ribuan meter dalam 60 detik sebelum menghantam perbukitan di desa dekat kota Wuzhou, Guangxi, pada Senin (21/3/22).

Dalam video pemantau yang tersebar di media sosial, terlihat sebuah benda diyakini pesawat MU5735 jatuh vertikal dengan cepat ke area hutan di perbukitan. Namun, media masih belum bisa memverifikasi video tersebut. Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pesawat itu lepas landas dari Kota Kunming pukul 13.11 waktu setempat. Namun, mereka kehilangan kontak saat pesawat berada di wilayah udara kota Wuzhou, Guangxi.

Menurut data FlightRadar24, pada pukul 14.20 pesawat menukik tajam dari ketinggian 8,8 km atau 29.100 kaki menjadi 2,3 km atau 7.850 kaki hanya dalam waktu satu menit. Jika terkonfirmasi, pesawat yang mengangkut total 132 orang itu jatuh 6.500 meter (6,5 km) hanya dalam 60 detik.

Baca juga: 132 Penumpang Tewas Akibat Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines

Kemudian sekitar 2 menit 15 detik setelahnya pesawat ada di ketinggian 2,7 km atau 9.075 kaki. Lalu pesawat itu berusaha naik sebentar sekitar 20 detik, tapi akhirnya jatuh saat berada pada ketinggian 0,98 km atau 3.225 kaki. Setelah pukul 14.22 waktu setempat tak ada lagi data penerbangan yang berkaitan dengan maskapai tersebut. Pesawat China Eastern Airlines seharusnya mendarat di Guangzhou pada pukul 15.05 waktu setempat, namun tidak terjadi karena mengalami kecelakaan. Hingga kini, pihak berwenang memastikan tidak ada tanda-tanda penumpang yang selamat dalam insiden itu.

Meski begitu, pihak berwenang menuturkan akan memeriksa puing-puing pesawat dan mencari kotak hitam yang merekam segala data penerbangan guna mencari faktor-faktor penyebab kecelakaan terjadi. Di saat bersamaan, China Eastern Airlines turut menangguhkan seluruh pesawat Boeing 737-800 milik maskapai yang berjumlah ratusan. Sementara itu, pihak Boeing juga telah menyatakan bersedia bekerja sama membantu penyelidikan kecelakaan tersebut.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang mendesak agar penyelidikan serius dilakukan, mengambil tindakan tegas untuk memperkuat sistem keamanan dan merilis informasi akurat di waktu yang tepat. Sejak satu dekade terakhir, keselamatan industri penerbangan China termasuk yang terbaik di dunia.

Aviation Safety Network mencatat kecelakaan pesawat terakhir di China terjadi pada 2010. Saat itu, pesawat Embraer E-190 jatuh saat mendekati bandara Yichun. Sebanyak 44 dari 96 penumpang tewas. Jauh sebelum itu, pada 1992, pesawat China Southern 737-300 yang terbang dari Guangzhou ke Guilin jatuh saat mendarat. Seluruh penumpang yang berjumlah 144, dilaporkan tewas. (cnn/hm09)

journalist-avatar-bottomLuhut

RELATED ARTICLES