8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Buaya Raksasa Tanpa Kepala Gegerkan Warga Australia

Sydney, MISTAR.ID

Sebuah pantai yang indah di Australia berubah menjadi adegan mimpi buruk ketika penduduk setempat menemukan buaya besar yang terpenggal kepalanya dan membusuk di pasir. Masih misterius siapa pelaku pemenggalan buaya itu.

Beberapa penduduk berpendapat mutilasi itu bisa jadi tindakan balas dendam menyusul serentetan serangan buaya terhadap manusia di sepanjang pantai Queensland. Namun masih belum jelas bagaimana buaya raksasa sepanjang 4 meter itu terbunuh, di mana bangkainya ditemukan di Cow Way Beach.

Queensland Department for Environment and Science (DES) menyebut bangkainya sudah parah sehingga tak bisa dilakukan penyelidikan. “Karena pembusukan, tidak dapat ditentukan apakah ada campur tangan manusia. Mungkin buaya itu dipenggal sebelum atau sesudah mati secara alami,” sebut DES.

Baca juga: Pemancing di Riau Tewas Diterkam Buaya

Seperti dikutip media, sebagian warga lokal meragukan buaya itu dimangsa binatang lain. Menurut mereka, pelakunya adalah manusia.

“Klaim DES benar-benar konyol. Saya bersama bangkai itu selama 3 jam dan sama sekali tak ada tanda menunjukkan buaya telah membunuhnya dan mencabik-cabiknya. Bekas parang yang sangat jelas ada di tubuh dan di sekitar area leher di mana kepalanya
dipenggal,” Kata Tom Chalmers Hayes, fotografer buaya dan konservasionis.

Berdasarkan ukurannya, buaya jantan besar ini lebih dilindungi daripada individu lebih kecil, di bawah undang-undang konservasi Queensland. Ahli herpetologi memperkirakan usianya setidaknya 30 hingga 40 tahun dan merupakan predator puncak.

Baca juga: Dua Ekor Buaya Muara Diserahkan Warga ke BKSDA Sumut

Hilangnya buaya jantan raksasa seperti ini bisa mengganggu tatanan sosial buaya lain di kawasan. “Karena kita baru mulai memahami sistem sosial buaya, sulit untuk memprediksi bagaimana hilangnya seekor buaya jantan besar akan berdampak pada buaya yang tersisa
di daerah tersebut,” kata Cameron Bakers, peneliti di Universitas Charles Darwin.

“Namun hal itu kemungkinan akan menghadirkan periode kerusuhan sosial dan perubahan populasi saat individu buaya mencoba menentukan di mana mereka berada dalam hierarki sosial baru, akibat hilangnya pejantan besar ini,” cetusnya. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles