22.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Aksi Protes di Brazil Dipicu Kematian Bocah 5 Tahun Kulit Hitam

Brasilia, MISTAR.ID
Kematian seorang bocah kulit hitam berusia 5 tahun picu kemarahan warga Brazil. Akibatnya, ratusan warga Brasil menggelar aksi protes atas kematian bocah kulit hitam tersebut.

Bocah laki-laki itu tewas setelah ibundanya yang seorang pembantu rumah tangga (PRT), menitipkannya kepada majikannya yang seorang kulit putih.

Sabtu (6/6/20), bocah bernama Miguel da Silva (5) ini meninggal dunia pada, Selasa (2/6/20) waktu setempat, setelah terjatuh dari lantai 9 sebuah gedung apartemen mewah di kota Recife.

Baca Juga:Jumlah Korban Jiwa Corona Di Brazil Lampaui Italia

Apartemen itu menjadi tempat tinggal majikan dari ibunda bocah ini. Sang ibunda menitipkan da Silva kepada majikannya, saat dia ditugaskan membawa anjing keluarga majikannya jalan-jalan sebentar di luar.

Laporan media lokal Brazil G1 menyebut, bahwa da Silva saat itu tidak dititipkan di tempat penitipan anak karena adanya aturan karantina untuk membatasi penyebaran virus Corona (Covid-19), sehingga dia menemani sang ibunda bekerja.

Da Silva biasanya dititipkan dengan neneknya, namun pada saat itu sang nenek harus mengurus resep obat dan ada urusan di bank. Selama menemani ibunya bekerja, da Silva sempat bermain-main dengan putri majikan ibunya di dalam apartemen. Apartemen milik sang majikan ada di lantai 5.

Ketika sang ibunda bertugas membawa jalan-jalan anjing peliharaan majikannya, da Silva dititipkan sebentar ke sang majikan. Ibunda da Silva tidak bisa membawanya serta karena dianggap akan menyulitkannya.

Rekaman CCTV di apartemen yang ditayangkan acara televisi Brazil menunjukkan, sang majikan sempat berinteraksi dengan da Silva saat bocah itu masuk dan berdiri di dalam salah satu lift. Sang majikan terlihat memencet salah satu tombol dalam lift dan meninggalkan bocah itu sendirian di dalam lift.

Menurut media lokal, bocah itu keluar dari elevator di lantai 9 lalu memanjat jendela, kemudian menaiki pembatas balkon dan terjatuh ke bawah. Dia meninggal setelah terjatuh dari ketinggian 35 meter.

Insiden ini memicu aksi protes di Brazil, mirip dengan unjuk rasa memprotes kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd yang marak di Amerika Serikat (AS). “Vidas negras importam,” demikian bunyi slogan yang dibawa para demonstran di Recife. Slogan itu berarti ‘Black Lives Matter’ dalam bahasa Portugis.

“Sangat penting untuk hadir dalam aksi protes ini, karena kehidupan Miguel mewakili kenyataan banyak anak-anak kulit hitam lainnya, anak pembantu rumah tangga. Dia bisa saja salah satu dari kita,” ucap salah satu demonstran bernama Nathalia Ferreira.

Baca Juga:Dekati 500.000 Kasus, Wabah Corona Di Brazil Memburuk

Sambil memakai masker dan mengenakan kaos bergambar bocah 5 tahun itu, para demonstran melakukan long-march dari gedung kehakiman menuju gedung apartemen mewah yang menjadi lokasi kematiannya.

“Kami khawatir bahwa tindak kejahatan ini akan dianggap enteng dan dibiarkan tanpa hukuman. Sangat penting agar keadilan ditegakkan,” ucap Monica Oliveira dari Pernambuco Black Women’s Network.

Brazil diketahui merupakan negara terakhir di benua Amerika yang menghapuskan perbudakan. Warga kulit hitam mencapai 56 persen dari total populasi, namun berpenghasilan hanya separuh dari warga kulit putih dan memiliki harapan hidup rendah. Para aktivis setempat menyebut praktik diskriminasi berdasarkan warna kulit telah mengakar di Brazil.

Laporan media lokal G1 menyebut, sang majikan telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan tak disengaja, atau saat tidak ada niat untuk membunuh. Pihak kepolisian menganggap dia lali karena membiarkan bocah berusia 5 tahun sendirian di dalam lift. Menurut G1, sang majikan bebas setelah membayar jaminan sebesar 20 ribu real Brazil, atau setara Rp56 juta.(detik/hm10)

Related Articles

Latest Articles