Medan, MISTAR.ID
Musim hujan membawa berkah rezeki bagi penjual jas hujan. Keuntungan yang dihasilkan bisa mencapai ratusan ribu per hari.
Namun, tidak semua penjual jas hujan bernasib sama. Sebagian dari mereka hanya bisa menjual beberapa potong jas hujan saja.
Seperti yang dialami Janiar (59), salah seorang penjual jas hujan yang menjajakan dagangannya di Jalan Stadion, Kecamatan Medan Kota.
Wanita yang sudah cukup lama berjualan jas hujan ini mengatakan, belakangan ini, penjualan tidak maksimal karena banyaknya pesaing.
“Kadang banyak, kadang sedikit, namanya juga jualan. Banyak pesaing bermunculan, salah satunya ya online shop,” ungkapnya saat ditemui Mistar.id di lapaknya, Jumat (1/11/24) pagi.
Baca juga: Omset Penjualan Anggur Shine Muscat Turun Drastis di Grosir Medan
Belakangan ini, menurut Janiar, pendapatan kerap menurun. Jika sebelumnya dia bisa menjual 50 potong, tapi sekarang beberapa potong saja.
“[Sebelumnya] paling banyak 50 potong, tapi belakangan 8 potong saja. Tapi ya harus disyukuri,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Mama Endri ini mengatakan, ia sudah berjualan selama hampir 18 tahun.
“Saya sudah berjualan selama 18 tahun di tempat yang sama dan tidak pernah melakukan promosi secara khusus, paling hanya mulut ke mulut saja,” tuturnya.
Baca juga: Penjual Buah Thailand Menjerit dengan Kemunculan Residu Racun di Anggur Muscat
Sementara itu, Titik Layli Hirwiza (23), salah seorang pembeli yang ditemui mengaku sangat terbantu dengan penjual jas hujan pinggir jalan.
“Cukup diuntungkan. Karena jika tiba-tiba turun hujan bisa langsung beli tanpa harus bingung mencari kedai-kedai terdekat yang belum tentu menjual jas hujan,” katanya.
Perempuan itu juga menambahkan, beberapa penjual jas hujan mematokkan harga yang cukup mahal dibanding dengan minimarket.
“Menurut saya cukup mahal, biasanya di minimarket hanya Rp10 ribu saja, tapi pada penjual jas hujan pinggir jalan, harga bisa Rp20 ribu satu potong,” ungkapnya. (amita/hm27)