Baca Juga :Â Salwa Jemaah Calhaj Termuda Asal Medan, Berangkat Haji Usia 18 Tahun Bersama Keluarganya
Rasa haru Rusmaq kian menjadi tatkala mereka menghadiri acara tepung tawar calon jemaah haji asal Deli Serdang di Lubuk Pakam. “Saya minjam kereta tetangga untuk pergi ke sana, karena kami memang hanya punya sepeda dayung,” akunya sambil menutup wajahnya pakai kain ikram putih.
Bahkan, saat Pj Bupati Deli Serdang Wiriya Alrahman meminta kepada para Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menjaga rumah calon jamaah haji selama mereka berada di tanah suci pada acara tepung tawar tersebut, Rusmaq pun menangis.
![](https://mistar.id/wp-content/uploads/2024/05/haji-deli-serdang-1777.jpg)
Sebab, menurut dia rumahnya tidak ada apa-apanya. Atap rumahnya banyak yang bocor dan hanya ada sebuah sepeda dayung. “Gak punya apa-apa. Jadi gak perlu dijaga,” sebutnya.
Bahkan, iapun tidak tau saat nantinya akan ke Asrama Haji di Medan sebelum berangkat ke Bandara Kualanamu mau naik apa. “Palingan naik becak lah,” akunya dengan raut muka sedih.
Baca Juga :Â Kloter Pertama Jamaah Calon Haji Asal Sumut Berangkat
Disebutkan Rusmaq, dirinya pernah bekerja sebagai petugas kebersihan pada Dinas Kebersihan Pemko Medan. Namun, sejak 2012 dirinya sudah berhenti dan tidak bekerja di tempat itu lagi.
“Selama bekerja itu, saya dan istri sambilan (nyambi) jadi pemulung,” ungkapnya.
Karena ketiadaan biaya, Rusmaq dan istrinya tidak menggelar acara tepung tawar di rumahnya. Saat ini mereka hanya menanti jadwal keberangkatan tiba di rumahnya yang tampak kosong. (sembiring/hm24)