18.3 C
New York
Friday, June 28, 2024

Jualan Lontong Hingga Mie Balap, Alumni UMSU Ini Bisa Beli Mobil dan 2 Rumah

Di tahun 2021, Iqbal pun mulai mengembangkan usahanya dengan membuka mie balap. Menurutny,  saat ini tren mie balap lebih digemari masyarakat dari pada lontong.

Iqbal pun memberanikan diri beralih dengan menutup usaha lontongnya di Jalan Menteng VII, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, untuk menjadi usaha mie balap.

Bermodalkan pengalaman saat berjualan lontong, Iqbal tetap menerapkan kualitas rasa dan skill dalam berbelanja bahan-bahan. Dari sana, ia mengaku mendapat profit lebih tinggi dibanding pedagang serupa.

Baca juga:Suzuki Kaget Lihat Penjualan Burgman Street 125 EX

“Boleh tanya sama yang jualannya sama dengan saya. Kalau boleh jujur, pendapatan kami beda. Kenapa? Karena belanja tadi. Modal belanja dia pasti lebih besar dari saya. Sementara saya harga lebih mahal dari dia. Berarti apa? Rasa kan? Dan manajemen keuangan si pedagang itu sendiri,” tegasnya.

Dari penjualan mie balap, Iqbal pun kembali mengembangkan usahanya. Kini, Iqbal sudah membeli 1 unit ruko di Jalan Setiabudi. Di tempat itu, ayah 2 anak ini membuka warung mie balap dengan nama Virgo.

“Dari hasil lontong dulu terus mie balap yang ada di sana (Menteng), terbelilah ruko ini. Di sini juga alhamdulillah, prospeknya bagus,” lanjutnya lagi.

Di Jalan Setiabudi, Iqbal mengaku membuka usahanya dalam 2 sesi. Pagi hari hingga siang dan sore hingga malam. Pasalnya, lokasi usahanya tersebut merupakan padat aktivitas.

Baca juga:Sepeda Listrik Mulai Diminati Warga Siantar, Penjualan Mencapai Ratusan Unit Sebulan

Dibantu seorang karyawan, Iqbal mengaku cukup puas dengan omzet penjualannya saat ini.

Terkait persaingan, Iqbal mengaku tidak terlalu memikirkan hal itu. Dalam pikirannya, rasa, kualitas dan pelayanan akan berbicara kepada konsumen. Selain itu, menurutnya cara memasak menggunakan kayu bakar juga menjadi suatu keunggulan baginya.

“Nggak apa-apa, kita nggak takut. Buktinya konsumen kita kembali kok. Boleh dicek, harga kita lebih tinggi dari yang lain. Bisa sampai Rp 1.000 sampai 2.000,” kata alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu.

Dijelaskan Iqbal, harga seporsi mie balapnya bervariasi. Mulai dari yang biasa, hingga seafood.

Baca juga:Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam Sekolah di Medan Mulai Meningkat

Kini, Iqbal mengaku untuk fokus mengembangkan usahanya tersebut dengan membuka cabang di tempat baru.

“Harga mie balap polos Rp 6.000, kalau pakai 1 telur diorak-arik Rp 10 ribu, 2 telur Rp 15 ribu. Kalau pake seafood Rp 20 ribu, untuk komplit Rp 25 ribu. Itu Sudah lengkap semua, ada seafood, telur diorak-arik, terus telur dadar,” tutupnya. (putra/hm16)

Related Articles

Latest Articles